Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah bersama aparat Kepolisian, TNI fokus pada pengendalian arus balik Lebaran dengan memperluas lokasi penyekatan untuk mencegah potensi munculnya gelombang kedua COVID-19.

"Pemerintah (Gugus Tugas COVID-19) bersama aparat yang bertugas (Kepolisian, TNI dan Kemenhub/Dishub) fokus pada pengendalian arus balik lebaran dengan memperluas lokasi penyekatan arus balik dari dan menuju Jakarta, terutama dari wilayah lain menuju Ibu Kota yang dilakukan sejak 'check point' awal keberangkatan pengendara," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Hal itu dikatakan Bamsoet terkait informasi PT Jasa Marga yang mencatat dari tanggal 25-27 Mei 2020 total keseluruhan kendaraan yang masuk ke Jakarta pasca Lebaran sebanyak 171.046 unit.

Baca juga: Hingga H+4 Lebaran 25.506 kendaraan arus balik dihalau petugas
Baca juga: Sekitar 1,8 juta orang meninggalkan Jabodetabek pada masa mudik


Langkah pengendalian arus balik lebaran itu menurut dia untuk meminimalisir potensi munculnya gelombang kedua COVID-19 karena hingga saat ini pengecekan hanya baru dilakukan di sejumlah titik seperti di Cikarang, Cikampek dan Cikupa.

Dia juga meminta pemerintah memperpanjang masa pembatasan transportasi terkait pelarangan mudik dan arus balik lebaran yang tertuang dalam Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 Tentang Pengendalian Transportasi Selama Mudik Idul Fitri dalam Rangka Pencegahan COVID-19.

"Diharapkan para pemudik yang terlanjur pulang ke kampung halaman tidak dengan mudah kembali ke wilayah Jakarta, karena masa berlaku Permenhub tersebut hanya sampai tanggal 31 Mei 2020," ujarnya.

Bamsoet menilai aparat yang bertugas di lokasi penyekatan arus balik menuju Jakarta, dapat bertindak tegas terhadap pengendara yang tidak mempunyai Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta lalu dipulangkan kembali ke daerah asal mereka masing-masing.

Politisi Partai Golkar itu meminta pemerintah daerah mengimbau kepada setiap warganya yang telah terlanjur mudik ke kampung halaman, untuk tidak kembali ke kota besar atau tempat perantauannya.

Langkah itu menurut dia untuk mencegah adanya ancaman penularan virus COVID-19 akibat arus balik lebaran di Jakarta.

Baca juga: H+2 Lebaran, Jasa Marga catat 171 ribu kendaraan menuju Jakarta
Baca juga: Kemenhub akui banyak pemudik yang lolos lewat "jalan tikus"
Baca juga: Bandara Yogyakarta wajibkan penumpang tujuan Jakarta tes swab PCR

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020