Jakarta (ANTARA) - Selandia Baru akan meluncurkan aplikasi lacak kontak, contact-tracing, yang membantu masyarakat menelusuri perjalanan mereka demi mengurangi penyebaran virus corona.

Jika negara lain menyebut aplikasi pelacak, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinta Ardern memakai istilah "buku harian digital" untuk mencatat perjalanan pribadi mereka, sambil memastikan data akan aman.

"Sambil berjaga-jaga jika pada kemudian hari Anda terjangkit COVID-19, Anda punya referensi untuk menceritakan ke mana saja Anda pergi dalam periode tertentu," kata Ardern, dikutip dari Reuters, Senin.

Baca juga: Lawan corona, India rilis aplikasi pelacak kontak di ponsel murah

Baca juga: WHO siapkan aplikasi corona untuk periksa gejala dan lacak kontak


Selandia Baru memperlonggar kebijakan untuk mengurangi penyebaran virus corona, mereka saat ini berada di "tingkat dua" skala waspada sejak pekan lalu.

Tempat publik termasuk restoran, toko dan taman bermain sudah buka dan tetap menjalankan protokol jarak sosial. Beberapa sekolah di negara tersebut juga sudah mulai buka setelah dua bulan ditutup.

Bulan Mei ini, tercatat hanya 19 kasus COVID-19 di Selandia Baru, tidak ada kasus baru per Senin hari ini. Angka kasus virus corona di negara tersebut cenderung menurun sejak puncak pada April lalu.

COVID-19 di Selandia Baru tercatat memakan korban jiwa sebanyak 21 orang sejak kasus pertama 28 Februari lalu.

Baca juga: Aplikasi "Bersatu Lawan COVID" berbasis literatur terpercaya

Baca juga: Apple dan Google matikan lokasi untuk aplikasi lacak corona

Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi sudah tersedia di iPhone

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020