Tempat publik, termasuk pasar tradisional memiliki risiko sebagai lokasi penularan virus corona
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta akan meliburkan aktivitas di dua pasar tradisional secara penuh pada Jumat (15/5) untuk pelaksanaan sterilisasi pasar sebagai upaya antisipasi mencegah penularan virus corona.

“Kegiatan penyemprotan disinfektan secara total di seluruh area pasar akan dilakukan di Pasar Kotagede dan Pasar Demangan. Oleh karenanya, aktivitas di dua pasar tersebut akan diliburkan secara penuh selama satu hari,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Kamis.

Kegiatan penyemprotan di Pasar Kotagede akan dilakukan untuk ketiga kalinya pada Jumat (15/5), namun di Pasar Demangan baru akan digelar untuk pertama kali.

Dalam kegiatan sterifilasi tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta akan mendapat bantuan armada dari Dinas Kebakaran yang akan menyemprotkan cairan disinfektan.

“Tempat publik, termasuk pasar tradisional memiliki risiko sebagai lokasi penularan virus corona. Kami tidak ingin hal seperti itu terjadi, makanya dilakukan upaya antisipasi dengan sterilisasi secara penuh,” katanya.

Pasar Kotagede dan Demangan menjadi sasaran sterilisasi karena pasar tersebut berada di wilayah perbatasan. Pasar Kotagede berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bantul sedangkan Pasar Demangan berbatasan dengan Kabupaten Sleman. “Jumlah pedagang di kedua pasar tersebut juga cukup banyak. Masing-masing sekitar 1.000 orang dan 700 pedagang di Kotagede dan Demangan,” katanya.

Yunianto memastikan, pedagang di kedua pasar tradisional tersebut mendukung penuh kegiatan sterilisasi meskipun mereka harus rela tidak beraktivitas atau tidak memperoleh pendapatan selama satu hari penuh.

“Mereka pun sepakat untuk semaksimal mungkin melakukan upaya antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terutama terkait penularan virus,” katanya.

Sedangkan untuk pasar tradisional lain, Yunianto mengatakan rutin melakukan penyemprotan disinfektan tetapi tidak dalam skala besar. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar protokol corona ini bisa dilakukan di pasar tradisional,” katanya.

Sementara itu, Lurah Pasar Demangan Jawadi mengatakan tidak ada pedagang yang menolak rencana sterilisasi karena pedagang memahami bahwa kegiatan tersebut untuk keamanan bersama meskipun mereka terpaksa libur satu hari.

“Kami sampaikan dengan memberi tahu secara langsung, melalui selebaran, dan radio pasar. Mereka rela kehilangan pendapatan satu hari asalkan untuk keamanan bersama,” katanya yang menyebut selama pandemi terjadi penurunan omzet sekitar 30 persen.

Baca juga: DIY bakal gelar "rapid test" massal di pasar tradisional
Baca juga: Terdampak Corona, pedagang pasar Yogyakarta dapat keringanan retribusi


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020