Wellington (ANTARA) - Selandia Baru tidak mencatat kasus baru COVID-19 untuk pertama kalinya sejak 16 Maret, kata kementerian kesehatan pada konferensi pers, Senin.

Tidak ada kematian baru terkait virus corona, dan jumlah kematian tetap di angka 20, ujar Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield.

Jumlah total kasus yang dikonfirmasi di negara ini adalah 1.137, katanya.

Sebelumnya Selandia Baru mulai mewajibkan semua warga negaranya yang tiba dari luar negeri untuk menjalani karantina.

Langkah itu diambil sebagai peningkatan upaya untuk memperlambat penyebaran virus corona pada separuh pemberlakuan karantina wilayah empat minggu.

Lockdown di negara Pasifik berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu sudah diterapkan sejak akhir Mei.

Selain itu, status darurat nasional juga telah dinyatakan untuk menahan penularan penyakit pernapasan itu di dalam negeri.

"Tidak ada yang boleh pulang ke rumah, semuanya akan dibawa ke fasilitas yang sudah disiapkan," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern.

Saat menggelar konferensi pers sebelumnya  Wellington, ia juga mengatakan bahwa semua warga negara asing yang masuk ke Selandia Baru disyaratkan menjalani karantina 14 hari di sebuah fasilitas yang disetujui pemerintah.

Selandia Baru, seperti negara tetangganya, Australia, memiliki jumlah kasus infeksi yang lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Laju penularan virus corona di dua negara itu telah menurun tajam dalam satu pekan terakhir ini.

Sumber : Reuters

Baca juga: Gaji PM, menteri Selandia Baru dipotong 20 persen akibat COVID-19
Baca juga: Jacinda Ardern optimistis terhadap penanganan corona di Selandia Baru

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020