Banjir hingga kini belum surut
Poso, Sulteng (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah menyatakan sebanyak 1.000 kepala keluarga (KK) warga Kabupaten Poso terpaksa mengungsi sementara menyusul banjir yang melanda permukiman mereka pada Kamis malam ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng Bartholomeus Tandigala saat dihubungi ANTARA di Palu membenarkan adanya bencana alam banjir yang menerjang sejumlah desa di empat kecamatan di Kabupaten Poso.

Data sementara yang diperoleh BPBD Sulteng menyebutkan masih ada satu kecamatan yang dilanda banjir, namun belum terdata.

Jumlah pengungsi sementara yang sudah terdata baru di tiga kecamatan yakni Poso Kota, Poso Kota Selatan dan Poso Pesisir. Sementara Kecamatan Lage belum masuk datanya.

Ia menjelaskan untuk sementara ini dilaporkan ada tiga unit rumah di Kecamatan Poso Selatan rusak berat dan satu sekolah dasar di Kelurahan Ranononcu rusak ringan diterjang banjir. Namun, belum ada informasi adanya korban dalam bencana alam banjir tersebut.

Pemerintah daerah telahmnenyiapkan beberapa titik penampungan pengungsi di tiap wilayah yang dilanda banjir.

Langkah pertama yang dilajukan pemerintah daerah  yakni melakukan evakuasi warga terdampak banjir,mendirikan tenda-tenda penampungan pengungsi, menyalurkan bantuan bahan makanan,selimut,tenda da lainnya serta melakukan pendataan.

Tim dari BPBD Provinsi Sulteng saat ini sudah begerak menuju lokasi bencana untuk membantu tim BPBD Kabupaten Poso dan personel TNI dan Polri serta para sukarelawan kemanusian yang sudah ada di lokasi.

"Banjir hingga kini belum surut," demikian Bartholomeus Tandigala ​​​​​​.

Baca juga: Basarnas kerahkan personil evakuasi korban banjir bandang di Poso

Baca juga: ACT Sulteng turunkan relawan bantu tangani dampak banjir Poso

Baca juga: Tim SAR evakuasi jenazah korban banjir bandang Lore Barat

Pewarta: Anas Masa
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020