Tim relawan dikembangkan dari jejaring yang dimiliki KPPPA antara lain Forum Anak, Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), Fasilitator Sekolah Ramah Anak, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PTBM)...,
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak membentuk tim relawan untuk penanganan COVID-19, terutama yang berkaitan dengan perempuan dan anak.

"Tim relawan dikembangkan dari jejaring yang telah dimiliki selama ini," kata Menteri I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga saat jumpa pers di Graha BNPB sebagaimana disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Rabu.

Jejaring yang dimiliki Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak antara lain Forum Anak, Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), Fasilitator Sekolah Ramah Anak, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PTBM), dan lain-lain.
Baca juga: Psikolog: Jauh sebelum wabah COVID-19, perempuan sudah jadi relawan

Pembentukan tim relawan tersebut merupakan salah satu upaya penanganan yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Selain pembentukan tim relawan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga mengupayakan penyediaan kebutuhan spesifik untuk melengkapi kebutuhan dasar bagi perempuan dan anak.

"Kebutuhan spesifik seperti vitamin, susu, makanan bergizi, biskuit, pembalut, dan popok sekali pakai yang dipilah menurut usia," tuturnya.

Selain itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga mengintensifkan unit-unit pelayanan yang sudah ada di daerah untuk tetap menyediakan layanan secara daring dan bila dibutuhkan melakukan kunjungan.
Baca juga: Suka duka Ika, relawan perempuan satu-satunya yang jadi supir ambulans

Bintang mengatakan strategi dan pendekatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada fase darurat pandemi COVID-19 dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi dalam koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait dan dinas di seluruh Indonesia melalui Gerakan #Berjarak.

"Fokus target intervensi diutamakan pada dua upaya utama, meliputi pencegahan dan penanganan," katanya.

Fokus intervensi melalui Gerakan #Berjarak atau Bersama Jaga Keluarga Kita adalah kelompok yang rentan terdampak COVID-19, yaitu anak, perempuan, lanjut usia, dan penyandang disabilitas.
Baca juga: Jumlah relawan COVID-19 capai 23.472 orang
Baca juga: Sebanyak 40.000 desa bentuk Relawan Desa Lawan COVID-19

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020