PCR test merupakan alat pendeteksi materi genetis khusus dalam virus. Metode PCR yang sering disebut dengan swab test ini menggunakan sampel cairan dari saluran pernapasan bawah sebagai bahan pemeriksaan.
Banjarbaru (ANTARA) - Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kalimantan Selatan kini sudah bisa dimanfaatkan untuk melakukan test polymerase chain reaction (PCR).

Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan HM Muslim di Banjarbaru,  Senin mengatakan dengan bisa dimanfaatkannya BTKL-PP untuk melakukan test PCR tersebut, maka hasil test Pasien Dalam Pengawasan (PDP) lebih cepat dilihat hasilnya, apakah positif atau negatif.

PCR test merupakan alat pendeteksi materi genetis khusus dalam virus. Metode PCR yang sering disebut dengan swab test ini menggunakan sampel cairan dari saluran pernapasan bawah sebagai bahan pemeriksaan.

Test ini dilakukan oleh para petugas kesehatan dengan menyeka bagian belakang tenggorokan. Hasilnya memiliki akurasi yang lebih tinggi dibandingkan rapid test.
Baca juga: Ahli: Rapid test menunjukkan positif belum tentu positif COVID-19

Menurut Muslim, kenaikan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dari 8 menjadi 16 pada, Minggu (5/4), merupakan upaya cepat yang dilakukan petugas di lapangan dalam melakukan penyisiran terhadap Orang Dalam Pemantauan (ODP). Juga karena saat ini laboratorium di Banjarbaru sudah operasional.

"Selain itu saat ini laboratorium BTKL-PP di Banjarbaru sudah bisa digunakan untuk test PCR, sehingga hasil pengujian spesimen pasien dapat cepat diketahui," kata Muslim.

Upaya lain untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19, Pemprov Kalsel juga sedang melakukan kajian lebih dalam untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kami masih mengkaji dan merumuskan pemberlakuan PSBB bersama pemerintah kabupaten kota se Kalsel maupun aparat TNI Polri," katanya.

Gugus Tugas Kalsel juga sudah menyiapkan karantina bagi ODP dengan gejala klinis yang berasal dari pintu masuk Kalsel.
Baca juga: Purwarupa alat tes corona buatan Indonesia rampung

“Penyisiran terhadap orang yang kontak dengan positif masih terus dilakukan dan akan ditingkatkan agar dapat memutus mata rantai penularan COVID-19,” kata Muslim.

Sementara itu, data terbaru ODP, PDP dan pasien terkonfirmasi positif yang disampaikan tim Gugus Tugas Pencegahan Penanggulangan dan Penanganan COVID-19 Kalsel Senin (6/6) pagi yaitu, ODP sebanyak 1.258 orang.

Kemudian PDP sebanyak 11 orang dan pasien terkonfirmasi positif 16 orang dan meninggal 2 orang.

Khusus PDP masing-masing berasal dari Kabupaten Barito Kuala 2 orang, Tapin 1 orang, Tabalong 2 orang, Tanah Bumbu 1 orang dan Kota Banjarmasin 5 orang.

Sedangkan pasien terkonfirmasi positif, masing-masing berasal dari Kabupaten Banjar 3 orang, Tabalong 2 orang, Kota Banjarmasin 10 orang dan Kota Banjarbaru 1 orang.

Pasien meninggal dunia dua orang dari Banjarmasin.
Baca juga: Ahli: Tes cepat tidak bisa jadi tolok ukur COVID-19

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020