peran kita semua mencegah jangan sampai terjadi penularan
Jakarta (ANTARA) - Daerah Khusus Ibu kota Jakarta jadi provinsi yang menerima bantuan tambahan alat pelindung diri terbanyak dari pemerintah pusat, disusul oleh Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Banten, dan wilayah luar jawa, demikian keterangan dari juru bicara pemerintah di Jakarta, Jumat.

"Kami telah mendistribusikan di seluruh jajaran rumah sakit yang memberi layanan (perawatan COVID, red), telah dikirim dan diterima tambahan 85.000 unit APD (alat pelindung diri, red)," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam jumpa pers harian di Graha BNPB.

Sementara itu, pemerintah pusat juga menyalurkan 55.000 unit tambahan APD ke Jawa Barat, 25.000 unit APD ke Jawa Timur, 20.000 unit ke Jawa Tengah, 12.500 unit ke Bali, 10.000 ke DI Yogyakarta, 10.000 ke Banten, dan lebih dari 5.000 ke daerah di luar Jawa dan Bali, terang Yurianto.

Dengan demikian, ada lebih dari 300.000 unit APD yang telah disalurkan pemerintah pusat ke rumah sakit di seluruh wilayah Indonesia, ujar dia.

Baca juga: Indonesia terima ribuan alat tes COVID-19 dari Singapura

Walaupun demikian, menurut Yurianto, pemerintah berupaya mencari dan akan terus mengirim bantuan alat pelindung diri ke seluruh provinsi di Tanah Air, karena jumlah yang dikirim sejauh ini dinilai kurang mencukupi.

"Ini jumlah yang belum mencukupi apabila dihadapkan dengan perkembangan kasus yang terus berjalan. Angka ini bukan angka yang dianggap cukup dan berhenti, karena kami akan terus mengirim lebih lanjut," terang Yuri.

Akan tetapi, juru bicara pemerintah itu kembali mengingatkan banyaknya APD dan perlengkapan yang tersedia jadi kurang bermanfaat bagi penanganan COVID-19 apabila masyarakat tidak ikut berpartisipasi mencegah penularan virus.

"Kuncinya bukan seberapa banyak rumah sakit yang disiapkan, seberapa banyak laboratorium dan peralatan yang disiapkan, tetapi seberapa banyak peran kita semua mencegah jangan sampai terjadi penularan karena ini penting," ujar dia.

Yurianto pun kembali mengingatkan masyarakat agar tetap berada di rumah, menjaga jarak 1,5-2 meter dengan orang lain, serta rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

"Mari kita putus rantai kontak langsung dengan penderita positif, jaga jarak dalam berkomunikasi sosial dengan siapapun, hindari kontak langsung dengan siapapun, dan hindari tempat-tempat penuh sesak dan tempat berkumpul," tambah Yurianto.

Pemerintah Indonesia per 3 April melaporkan jumlah pasien COVID-19 ada sebanyak 1.986 jiwa. Dari jumlah itu, 134 pasien dinyatakan sembuh, sementara 181 lainnya meninggal dunia.

Merujuk pada keterangan pemerintah, terdapat kenaikan sebesar 196 pasien dari satu hari sebelumnya (2/4) sampai hari ini.

Sejauh ini, pemerintah telah memeriksa 7.924 spesimen COVID-19 dari 32 Provinsi, termasuk di dalamnya 120 kabupaten/kota.

Catatan pemerintah juga menunjukkan DKI Jakarta masih jadi provinsi dengan jumlah pasien positif terbanyak, yaitu 971 jiwa per 3 April. Setelah DKI Jakarta, Banten dengan 170 pasien positif, Jawa Barat dengan 225 pasien, Jawa Timur dengan 155 pasien, Jawa Tengah 114 pasien.

Baca juga: Ribuan APD dan masker untuk penanganan COVID-19 tiba di Bali

 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020