Ada economy impact, ada health impact tapi mental health ini juga penting,
Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Milenial Presiden, Adamas Belva Syah Devara, meminta generasi milenial untuk menjaga kesehatan mental dengan terus bersosialisasi dengan memanfaatkan teknologi meski tengah menjalani social distancing atau menjaga jarak untuk mencegah infeksi COVID-19.

"Tidak ada social distancing karena COVID-19 saja, generasi milenial adalah yang paling terpapar dengan problem mental health seperti depresi, merasa kesepian dan lain-lain," kata pendiri aplikasi Ruang Guru itu dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta, Senin.

Menurut Belva, meski melakukan jaga jarak secara fisik, generasi muda tetap harus melakukan tindakan sosial karena manusia adalah makhluk sosial.

Anak muda dapat melakukan kegiatan sosial dengan memanfaatkan teknologi seperti menggunakan konferensi telepon menghubungi teman-temannya untuk memeriksa apakah ada yang merasa kesepian dan lain sebagainya.

Baca juga: Stafsus Presiden ajak milenial perangi hoaks soal COVID-19
Baca juga: Stafsus Presiden sebut generasi muda penular terbesar COVID-19


Bisa juga, kata dia, dalam melaksanakan fungsi manusia sebagai makhluk sosial, anak-anak muda dapat bermain game bersama dengan menggunakan video.

Karena COVID-19 tidak hanya memiliki dampak kesehatan fisik dan memperlambat ekonomi negara tapi juga harus diperhatikan dampaknya akan kesehatan mental manusia, tambah dia.

"Ada economy impact, ada health impact tapi mental health ini juga penting. Jadi jangan menyebarkan hoaks, fungsi edukasi harus jalan dan yang ketiga coba cek teman-teman pastikan mereka baik-baik saja," tegas dia.

Dia juga meminta khusus kepada generasi muda untuk menahan diri terus melakukan jaga jarak dengan tidak keluar dari rumah jika tidak mendesak. Hal itu harus dilakukan karena, menurut Belva, generasi muda merupakan salah satu kelompok umur paling besar yang tertular COVID-19 meski tidak memiliki gejala berat.

Meski tidak memiliki gejala mereka masih tetap bisa menginfeksi ke orang-orang rentan seperti kelompok lanjut usia atau mereka yang memiliki penyakit penyerta.

Baca juga: Jubir ingatkan potensi anak muda tulari COVID-19 ke manula
Baca juga: WHO ingatkan anak muda tidak kebal COVID-19

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2020