Bilamana pendemi COVID-19 selesai, maka industri di Batam Batam bisa lekas pulih dan bergerak kembali.
Batam (ANTARA) - Wali kota Batam Kepulauan Riau Muhammad Rudi menyatakan fasilitas karantina dan isolasi pasien penyakit menular di Pulau Galang dibangun demi memperkecil gerak virus corona di Indonesia.

"Tujuan Pak Jokowi membangun rumah sakit tidak lain karena ingin mengisolasi, memperkecil ruang gerak virus," kata Wali kota Muhammad Rudi di Batam, Jumat.

Warga Batam, kata dia, harus menerima dengan iklas dan senang hati dengan keputusan itu, karena Presiden berupaya melakukan yang terbaik mengatasi COVID-19.

Bilamana pendemi COVID-19 selesai, maka industri di Batam Batam bisa lekas pulih dan bergerak kembali.
Baca juga: Menko PMK: Presiden instruksikan pembenahan Pulau Galang dua minggu
Baca juga: Kementerian PUPR percepat konstruksi fasilitas karantina COVID-19

Dalam kesempatan itu, Wali Kota mengajak seluruh warganya untuk tetap optimistis dan menjalani hidup dan usaha seperti biasa.

Terkait bahan baku untuk industri dari China yang sulit masuk, ia mengatakan sebaiknya pelaku industri mencari bahan baku dari negara lain.

"Ekonomi harus jalan terus. Bahan baku tidak dari 1 negara saja, tidak bisa A ya ke B," kata dia.

Mengenai koordinasi antara Pemerintah Singapura dan Indonesia dalam penanganan COVID-19, ia mengatakan kerja sama perlu dilakukan.
Baca juga: Menteri PUPR: Observasi di Galang rencananya dikelola TNI
Baca juga: TNI siapkan rumah sakit di Pulau Galang untuk pasien COVID-19


Menurut dia, kondisi di Singapura amat berpengaruh ke Batam, begitu juga sebaliknya.

"Dari dulu kita sudah ada kerja sama yang baik. Kerja sama itu harus kita jaga," kata Wali Kota.

Apabila ekonomi Singapura bagus, maka alirannya akan ke Batam juga.
Baca juga: Menteri Basuki tegaskan pembangunan di Galang bukan rumah sakit

Menengok situs ex-camp Vietnam Pulau Galang

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020