kami berinisiatif untuk membentuk polisi lingkungan yang bertugas membangun kesadaran masyarakat
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat ini segera memiliki polisi lingkungan yang akan bertugas membangun kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah sekaligus membudayakan buang sampah pada tempatnya.

Pembentukan polisi lingkungan tersebut merupakan inisiatif Wali Kota Malang Sutiaji sebagai upaya untuk membangun kesadaran masyarakat setempat agar mampu mengelola sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.

"Minimal masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan, bahkan di sungai. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk membentuk polisi lingkungan yang bertugas membangun kesadaran masyarakat untuk mengurangi produksi sampah domestik maupun industrinya," kata Sutiaji di sela kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dan Puncak Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) di Kota Malang, Minggu.

Selain akan membentuk polisi lingkungan, Pemkot Malang juga akan memasang kamera pengintai (CCTV) di beberapa titik, termasuk di area sungai yang kerap dimanfaatkan warga untuk membuang sampah.

Baca juga: Kurangi sampah plastik jadi komitmen pelajar di Malang

"Nanti akan dipasang ribuan CCTV untuk merekam masyarakat yang membuang sampah sembarangan," ucap politikus Partai Demokrat tersebut.

Lebih lanjut, Sutiaji mengatakan kegiatan HPSN dan GASS tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah, karena di Kota Malang dari hari ke hari volume sampah semakin meningkat.

"Kita harus bisa mengubah pola hidup masyarakat mulai sekarang, masyarakat harus terbiasa memisahkan sampah organik dan non-organik sejak dari rumah agar ketika sampah di terima di TPS dan TPA, sampah tersebut sudah terpilah," katanya.

Gerakan GASS, lanjut Sutiaji, juga merupakan salah satu upaya Pemkot Malang untuk mewujudkan kebiasaan dan budaya buang sampah pada tempatnya tersebut.

Pemerintah Pusat menargetkan Indonesia akan bebas sampah pada tahun 2020.

Hari peduli sampah dijadikan momentum untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle) dalam pengelolaan sampah.

Senada dengan Wali Kota Sutiaji, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Rinawati mengatakan pihaknya akan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk melembagakan hidup bersih dan pengelolaan sampah.

Tidak hanya membangun kesadaran untuk pengelolaan sampah saja, DLH juga mengajak masyarakat untuk melestarikan lingkungan. "Salah satunya, dengan kegiatan tanam pohon. Kegiatan semacam ini akan terus kami lakukan," tuturnya.

Baca juga: Kota Malang punya pusat daur ulang sampah baru

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020