Beberapa titik pengungsian seperti di Universitas Borobudur, di masjid- masjid sekitar kelurahan Makassar, dan juga beberapa fasilitas sekolah
Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah mengatakan pihaknya memfokuskan pengiriman makanan ke lokasi- lokasi yang menjadi tempat pengungsian korban banjir akibat hujan sejak Senin (24/2) malam.

"Kita fokus penyiapan makan, nanti baru saya infokan lagi," kata Irmansyah saat dihubungi wartawan, Selasa.

Irmansyah menyebutkan beberapa titik pengungsian seperti di Universitas Borobudur, di masjid- masjid sekitar kelurahan Makassar, dan juga beberapa fasilitas sekolah.

Meski menyebutkan beberapa titik pengungsian, Irmansyah belum menyebutkan secara pasti jumlah titik pengungsian yang saat ini ada.

"Kita belum monitor persisnya saya belum tau di mana. Kemarin kan juga ada di utara. Nanti saya sampaikan data persisnya," kata Irmansyah.

Baca juga: Evakuasi banjir TNI-Polri di Jelambar difokuskan penanganan medis

Baca juga: Banjir tutup akses jalan Pondok Jaya menuju Kemang

Baca juga: Banjir DKI, 48 gardu PLN sudah normal


Meski demikian, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga pukul 12.00 WIB mencatat ada 40 titik evakuasi yang dibangun di fasilitas- fasilitas umum di Provinsi DKI Jakarta.

"Total Pengungsi sebanyak 973 KK, 3.565 jiwa yang berada di 40 lokasi pengungsian itu," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta M Insaf dalam keterangan tertulisnya.

Hingga saat ini,BPBD DKI mengatakan banjir yang kembali melanda Jakarta berasal dari curah hujan yang tinggi hingga ekstrim dengan ukuran sebesar 278 mm/ hari.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan hingga saat ini seluruh jajarannya yang berada di Pemprov DKI Jakarta berfokus menangani masalah banjir yang menyebabkan warga harus dievakuasi.

"Konsentrasi ke sana (penanggulangan banjir), semua sumber daya kita fokuskan ke sana, kita siapkan untuk terjun ke lapangan, semua kegiatan Pemprov difokuskan ke lapangan, pertemuan rapat semua batal, semua ke lapangan," kata Anies di Manggarai.
 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020