inisiasi dari KKP yang diajukan pada pertemuan APEC di Chile, pada tahun 2019
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi dengan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) menyelenggarakan program pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) terkait penanganan sampah laut.

"Program peningkatan kapasitas ini merupakan inisiasi dari KKP yang diajukan pada pertemuan APEC di Chile, pada tahun 2019," kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Program bertajuk "Global Marine Debris Monitoring and Modeling: Support Protection of The Marine Environment " itu dilakukan di Kuta, Bali, 18-20 Februari 2020.

Baca juga: Pelindo IV Makassar perkenalkan kapal angkut sampah laut

Melalui program itu, ujar dia, diharapkan dapat membangun kapasitas secara global untuk memprediksi pergerakan sampah di laut, memperkuat kerja sama kelembagaan di bidang kelautan dengan memberikan informasi berbasis web untuk memantau sampah di laut.

Hal tersebut, lanjutnya, juga sebagai wujud kepedulian Indonesia terhadap lingkungan laut dengan memberikan informasi dan metodologi mengenai monitoring dan modeling kepada para ekonomi APEC dan ASEAN khususnya.

Baca juga: Pemerintah perbarui data nasional sampah laut

Sjarief Widjaja menyatakan pula bahwa pemecahan masalah sampah di laut, khususnya di Indonesia perlu dilakukan untuk mendukung target dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 dan wujud dari komitmen Indonesia seperti pada Our Ocean Conference dan The UNEP Global Partnership on Marine Litter.

"Indonesia memiliki Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut dan mengurangi limbah plastik hingga 70 persen pada tahun 2025, untuk menargetkan beberapa masalah spesifik utama dalam pengelolaan sampah laut," katanya.

KKP menjalankan implementasi terkait Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut yang tertuang dalam Peraturan Presiden no. 83 tahun 2018 dengan perubahan perilaku melalui pendidikan formal dan informal, pengelolaan sampah darat, pengelolaan dan kontrol pada kawasan pesisir pantai dan di laut dan pengembangan kapasitas dan penelitian terkait pengelolaan sampah plastik.

Baca juga: Sebanyak 0,59 juta ton sampah masuk ke laut Indonesia

Selain itu, Sjarief juga mengungkapkan harapannya pada hasil dari program ini dapat meningkatkan kapasitas pemantauan sampah di laut dan dampaknya terhadap ekosistem pesisir dan laut sehingga permasalahan sampah laut dapat diatasi secara efektif dan efisien.

"Saat ini Indonesia masih memerlukan kajian dan analisis lapangan terkait jumlah sampah, terutama sampah plastik di laut, dalam rangka solusi masalah sampah laut di Indonesia untuk mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030," ucapnya.

Baca juga: Menteri Edhy jajaki kerja sama dengan Prancis atasi sampah di laut

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020