Mataram (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau lokasi rekonstruksi pascabencana gempa bumi di Desa Gontoran, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

Wapres tiba di Desa Gontoran pukul 15.12 WITA dengan didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdani.

Wapres melakukan peninjauan di lokasi terdampak bencana tersebut selama 15 menit, dan kemudian berdialog dengan warga setempat.

“Terlihat hasil rehabilitasi pembangunan rumah masyarakat dan sebagian besar sudah terbangun, mudah-mudahan masyarakat pias dan Pemerintah tentu memberikan yang terbaik supaya masyarakat punya rumah lagi,” kata Wapres Ma’ruf di hadapan warga setempat.

Wapres mengatakan Pemerintah akan terus membantu masyarakat dalam pemulihan pascabencana, termasuk memperpanjang masa transisi.

Masa transisi darurat ke pemulihan dan perbaikan darurat telah dilakukan ke empat kalinya. Masa transisi yang keempat berlangsung sejak 1 Januari 2020 dan akan berakhir pada 31 Maret 2020.

Baca juga: Gubernur NTB sambut Wapres Ma'ruf Amin saat tiba di Lombok

Doni Monardo mengatakan penyelesaian pembangunan rumah rusak, baik skala berat, sedang dan ringan, sedang terhenti karena ada pergantian personel dari TNI. Pihaknya menunggu pengiriman personel TNI baru yang diperkirakan tiba di Lombok pada pekan depan.

“Dalam kurun waktu dua bulan terakhir ada sedikit kevakuman karena terjadi pergantian dari unsur RNI, mudah-mudahan minggu depan akan ada penambahan 1.000 personel yang berkualifikasi,” kata Doni.

Dari total rumah rusak akibat gempa bumi pada 2018 dan 2019 tercatat rumah rusak sebanyak 226.204 unit. Sebanyak 188.145 di antaranya telah diselesaikan dengan rincian 133.927 unit selesai pembangunan fisik dan 54.218 masih dalam proses perbaikan.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin lakukan kunjungan kerja ke NTB

Baca juga: Wapres Ma'ruf jelaskan lima kategori pelaku radikal

Baca juga: Benarkah gempa Lombok sebabkan "megathrust" Pulau Jawa dalam waktu dekat?


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020