Purwokerto (ANTARA) - Psikolog dari Biro Psikologi Metafora Purwokerto Ketty Murtini mengingatkan pentingnya membangun komunikasi antara orang tua dan anak guna mendukung pembentukan karakter positif pada buah hati mereka.

"Bangun komunikasi yang lebar antara orang tua dan anak, dengan adanya jalur komunikasi yang hangat dan terbuka maka orang tua akan mudah mengarahkan anak ke jalur yang benar," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Untuk itu, kata dia, orang tua harus menjadi pendengar yang baik dan menjadi sahabat bagi anak-anak mereka.

"Orang tua harus menjadi tempat bertanya dan berkeluh kesah yang nyaman bagi anak-anak mereka, sehingga anak tidak canggung untuk bercerita soal apapun," katanya.

Dia mengatakan hal tersebut merupakan hal sederhana yang terkadang sering dilupakan oleh orang tua.

Baca juga: Akademisi: HAN momentum tingkatkan interaksi orang tua dan anak

Baca juga: LPA Pasuruan ajak orang tua kembalikan psikologi anak

Baca juga: Jakarta Utara bersama Komunitas Psikologi Peduli bentuk Forum Anak


"Termasuk ketika orang tua sedang sibuk dan anak ingin bercerita jangan ditolak dengan dalih sedang sibuk karena dikhawatirkan anak malah merasa ditolak dan lama kelamaan menjadi enggan untuk bercerita kepada orang tuanya," katanya.

Dia menambahkan apabila orang tua memang memiliki tingkat kesibukan yang cukup tinggi maka perlu ada strategi khusus untuk tetap menjaga komunikasi dengan anak-anak mereka.

"Kalau memang orang tua sibuk maka bisa saja mengatur sesi khusus atau agenda khusus untuk sekedar ngobrol dengan anak, tidak perlu setiap hari karena bisa dilakukan saat ada waktu luang dan santai dengan anak, namun dibuat secara rutin dan berkesinambungan," katanya.

Dengan demikian, kata dia, anak menjadi tahu kapan saat yang tepat untuk bercerita atau berkeluh kesah kepada orang tua mereka

"Hal ini sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang seorang anak dan sangat positif membentuk karakter anak," katanya.

Sementara itu dia juga mengingatkan bahwa sifat seorang anak merupakan bawaan sejak lahir, namun karakter adalah hasil dari proses pembelajaran yang terus menerus.

"Dengan demikian, sangat penting bagi anak, khususnya anak usia dini mendapatkan kesempatan dan hak untuk mendapat bimbingan dan contoh dari orang tua dan keluarga di sekitarnya karena itu akan menjadi dasar perilaku dan pemikiran sepanjang hidup anak, kalau tidak dibentuk sejak kecil akan kesulitan," katanya.*

Baca juga: Christian Sugiono eksplorasi bakat anak sejak dini

Baca juga: Mengapa ada anak tak punya cita-cita?

Baca juga: Alpha-I: Sulit konsentrasi satu gejala awal disabiitas psikososial


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020