ke depan mestinya Kementerian LHK bisa memberikan kepada koperasi hak untuk menernakkan binatang langka supaya tidak punah
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak para penggemar burung atau kicau mania untuk berkoperasi mempertimbangkan perputaran uang dalam bisnis burung berkicau mencapai Rp1,7 triliun dalam setahun.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat hadir dalam acara Festival dan Kompetisi Burung Berkicau Piala Menkop I di Bogor, Minggu, mengatakan ia sangat mendukung pembentukan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia yang akan mewadahi para penggemar burung kicauan di Tanah Air.

“Saya mendukung pembentukan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia agar bisa menjadi landasan pengembangan bisnis kicau mania di Indonesia,” kata Teten.

Baca juga: Indonesia urutan keempat terbanyak burung di dunia

Pada kesempatan itu, ia sekaligus meresmikan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia dan membuka Festival dan Kompetisi Burung Berkicau Piala Menkop I.

Teten Masduki juga menandatangani prasasti yang akan dipasang di Pasar Burung Bogor dan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia.

Ratusan penggemar burung berkicau hadir dalam acara kontes burung berkicau tersebut. Mereka mengikuti acara di luar arena kontes burung dari berbagai jenis mulai dari murai batu, anis merah, kacer, cucak hijau, dan lain-lain.

Baca juga: Harga sarang burung walet anjlok, terimbas wabah Virus Corona

Menurut Teten, kicau mania bukan sekadar hobi melainkan upaya untuk bisa melestarikan burung karena ketika burung itu punya nilai ekonomi maka ia yakin burung-burung tersebut tidak akan punah.

“Karena akan diternakkan, dibreeding tinggal bicara dengan Kementerian LHK enggak boleh takut dengan para kicau mania ini. Ada beberapa jenis burung yang punya nilai ekonomi karena sering masuk di dalam kontes dan itu pasti tidak akan punah karena itu akan diternakkan, akan dibudidayakan,” katanya.

Terlebih, Teten mengutip data pada 2019 di Indonesia ada sekitar 1.794 jenis burung yang harus terus dijaga kelestariannya. Bahkan di negara lain, di India misalnya, para pecinta burung sudah berhasil menernakkan burung merak biru sehingga bisa diperjualbelikan secara internasional.

“Di kita belum, ke depan mestinya Kementerian LHK bisa memberikan kepada koperasi hak untuk menernakkan binatang langka supaya tidak punah, paling tidak para hobiis tidak lagi berburu di hutan tapi hasil ternak,” katanya.

Baca juga: Bergaya kasual, presiden saksikan lomba burung berkicau di Bogor

Kicau mania juga menurut Teten, merupakan suatu peluang usaha dimana Presiden Jokowi
pernah menyebutkan ada Rp1,7 triliun dari perdagangan atau uang yang beredar di bisnis burung berkicau mulai dari budidaya, ternak, sangkar, pakan burung, sampai ke obat-obatan.

“Jadi ini kegiatan yang sangat besar manfaatnya karena itu sekali lagi kita semarakkan terus dan ini jangan lupa kebanyakan pelaku kicau mania ini sektor informal, jadi ide untuk membuat koperasi kicau Indonesia sangat tepat,” katanya.

Baca juga: Harga burung juara berkicau bisa capai Rp600-700 juta

Pada kesempatan itu, diperebutkan Piala Menkop I mengingat Teten sendiri merupakan seorang penggemar bahkan peternak burung kicauan berjenis murai. Piala Menkop I diberikan untuk beberapa kategori pemenang kontes burung berkicau.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Bonafide Indonesia Community (BIC) Lukmanul Hakim, Dirut LPDB KUMKM Braman Setyo, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Agus Santoso, dan Asisten Deputi Urusan Perikanan dan Peternakan Kementerian Koperasi dan UKM Budi Mustopo.

Baca juga: Pengunjung padati lomba kicauan burung di Makassar
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020