Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Dua mahasiswi asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bersiap melanjutkan kuliah setelah pulang dari karantina di Natuna, Kepulauan Riau, tempat mereka menjalani observasi selama 14 hari seusai dievakuasi dari tempat penularan penyakit akibat infeksi virus corona baru (COVID-19) di Provinsi Hubei, China.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti pada Minggu mengatakan bahwa kedua mahasiswi tersebut sudah dipastikan sehat dan bisa beraktivitas sebagaimana biasa.

"Anak-anak kita ini masuk ke Indonesia dari Wuhan itu dalam kondisi sehat, negatif virus corona. Kita hanya menjaga saja, takut dikhawatirkan terjadi sesuatu, makanya dikarantina selama 14 hari. Selebihnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Enny, yang turut mendampingi dua mahasiswi asal Bekasi sepulang dari Natuna.

Husnia, satu dari dua mahasiswi asal Bekasi yang telah selesai menjalani observasi di Natuna, sudah berkumpul kembali dengan keluarga dan akan melanjutkan mengerjakan skripsi.

"Sampai saat ini saya sehat. Saya sampai di rumah ini dengan sehat wal afiat," kata Husnia, mahasiswi Universitas Negeri Surabaya.

Husnia sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa di Central China Normal University saat COVID-19 mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

"Saya mengikuti exchange (program pertukaran mahasiswa) selama enam bulan. Sebetulnya sudah membeli tiket untuk tanggal 2 Februari untuk pulang. Jadi sebetulnya di sana juga sudah selesai kuliahnya," kata bungsu dari enam bersaudara itu.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti berfoto bersama dua mahasiswi asal Kabupaten Bekasi yang tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta setelah selama 14 hari menjalani proses karantina di Natuna, Kepulauan Riau. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)


Sementara Mursela, yang sebagaimana Husnia telah menjalani observasi selama 14 hari di Natuna, sudah mengikuti perkuliahan secara daring.

Mahasiswi Universitas Mercu Buana itu mengikuti program pertukaran mahasiswa di Wuhan University of Technology yang dijadwalkan berakhir Juni 2020.

"Rencananya sampai Juni masih di Wuhan, masih ada perjanjian. Saat ini untuk sementara perkuliahan dilakukan secara online," kata Mursela, warga Kecamatan Cikarang Selatan.

Mursela mengatakan bahwa sampai sekarang masih banyak teman-temannya dari negara lain yang masih berada di Wuhan. 

​​​​​​​"Semoga teman-teman saya di sana segera dievakuasi juga oleh negaranya," katanya.

Baca juga:
Menkes: WNI selesai observasi virus corona tidak dilarang berkerumun
Kemenkes berikan sertifikat kepada WNI yang jalani observasi di Natuna
​​​​​​​

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020