Sangat membantu, pasien tidak perlu mengantre lama di rumah sakit untuk mendaftar
Meulaboh (ANTARA) - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Republik Indonesia Fachmi Idris memastikan kualitas pelayanan oleh fasilitas kesehatan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di wilayah barat Indonesia (Aceh) berjalan maksimal.

“Sebelum kunjungan ke sini (RSUD Aceh Barat, red.), pada Januari 2020 lalu, kami telah meninjau pelayanan salah satu rumah sakit swasta di timur Indonesia, dan komitmennya dalam memberikan layanan sangat baik. Tentunya RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh sebagai faskes milik pemerintah daerah juga tak perlu diragukan lagi komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi peserta JKN-KIS,” katanya di Meulaboh, Jumat (14/2).

Dia mengatakan peningkatan layanan bagi pelanggan merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan sebuah institusi yang memberikan pelayanan untuk publik.

Begitu pula dengan BPJS Kesehatan, lembaga yang diamanatkan oleh undang-undang untuk menyelenggarakan Program JKN-KIS sejak 1 Januari 2014.

Saat ini, BPJS Kesehatan terus meningkatkan kemudahan layanan dan kepuasan peserta JKN-KIS, baik saat layanan administrasi maupun kemudahan dalam penjaminan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan.

Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan tinjau fasilitas kesehatan RS Siloam Labuan Bajo

Saat ini, pihaknya mendorong seluruh rumah sakit mitra BPJS Kesehatan melakukan "bridging" Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan Aplikasi Mobile JKN.

“Melalui Aplikasi Mobile JKN, diharapkan peserta JKN-KIS diberikan kemudahan dalam hal mendapatkan informasi, ketersediaan tempat tidur, mendaftarkan layanan kesehatan, baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) maupun di fasilitas keseharan rujukan tindak lanjut (FKRTL). Melalui integrasi sistem informasi ini, diharapkan akan memberikan kemudahan bagi peserta sebagai bagian dari komitmen BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kualitas layanan sehingga memberikan kepuasan peserta yang optimal," katanya.

Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dr Muhammad Furqansyah menjelaskan pihaknya telah melakukan pertukaran sistem informasi dengan BPJS Kesehatan.

“Sebagai bentuk komitmen kami dalam mendukung Program JKN-KIS, kami saat ini telah mengintegrasikan sistem informasi rumah sakit dengan BPJS Kesehatan dan ketersediaan displai tempat tidur juga sudah terpasang sehingga pasien dapat dengan mudah mengecek ketersediaan tempat tidur di rumah sakit,” katanya.

Dalam mendukung inovasi pelayanan JKN-KIS, pihaknya tengah mempersiapkan inovasi pelayanan satu pintu pelayanan rumah sakit, di mana nantinya seluruh pelayanan penjaminan pasien terintegrasi dalam satu layanan, misalnya penjaminan kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja.

Terkait dengan pelaksanaan antrean elektronik yang diterapkan BPJS Kesehatan, Furqan mengatakan bahwa antrean elektronik membantu pasien dalam mengakses pelayanan.

“Sangat membantu, pasien tidak perlu mengantre lama di rumah sakit untuk mendaftar,” tuturnya.

Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan pantau registrasi daring di FKTP Purwokerto
Baca juga: Dirut: BPJS Kesehatan bisa defisit Rp77 triliun pada akhir 2024

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020