Kami di Bali juga masih menunggu info dari Kementerian Perhubungan karena izin permohonan atau permintaan harus ada dari Kementerian Pertahanan (security clearance),
Badung (ANTARA) - Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah IV siap mendukung dan membantu apabila akan ada proses penjemputan Warga Negara (WN) China yang masih berada di wilayah Bali melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

"Kami hari ini juga telah menyelenggarakan rapat koordinasi bersama sejumlah pemangku kepentingan di Bandar Udara I Internasional Gusti Ngurah Rai Bali, yang juga membahas sejumlah langkah untuk memenuhi permohonan penjemputan warga negara China di Bali," jelas Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Elfi Amir di Mangupura, Badung, Jumat.

Ia mengatakan, pada intinya Otoritas Bandar Udara Wilayah IV siap untuk mendukung dan membantu serta memberikan slot untuk pendaratan pesawat penjemput warga negara China tersebut.

Baca juga: Angkasa Pura I tutup sementara 158 penerbangan dari dan ke China

"Kami di Bali juga masih menunggu info dari Kementerian Perhubungan karena izin permohonan atau permintaan harus ada dari Kementerian Pertahanan (security clearance), dari Kementerian Luar Negeri (diplomatic clearance) dan terakhir dari Kementerian Perhubungan (flight approval)," terangnya.

Terkait rencana kapan penjemputan warga negara China yang ada di wilayah Bali akan dilakukan, Elfi Amir mengatakan, dirinya tidak dapat memastikan penjemputan akan dilakukan karena menunggu arahan dari pusat.

Baca juga: Detik-detik meninggalkan China saat krisis corona

"Tapi kemungkinan tidak akan hari ini. Ini juga dari pihak RRC masih wacana dan rencana, mereka belum apply atau mohon untuk carter pesawat untuk menjemput," ujarnya.

Apabila rencana penjemputan warga negara China di Bali tersebut jadi dilaksanakan, ia memastikan skenario selama proses penjemputan tersebut juga akan dilakukan sesuai standar dan arahan Kementerian Kesehatan.

"Diantaranya adalah dengan menempatkan pesawat penjemput itu di Isolated Parking Stand, slot time penerbangan khusus. Pesawat begitu tiba juga akan langsung dilakukan penyemprotan cairan disinfektan serta kru penerbangan diharapkan tidak turun dari pesawat," jelas Elfi Amir.

Baca juga: Menhub: Penutupan penerbangan Indonesia-China itu risiko bisnis

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020