Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Masyarakat Jawa Tengah lewat Palang Merah Indonesia serta Pemerintah Jateng turut serta membantu memulihkan daerah terdampak gempa, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) khususnya di sektor pendidikan, sosial dan keagamaan.

"Sebagai upaya solidaritas, kebersamaan untuk memulihkan Sigi, Donggala dan Palu, PMI membuka dompet peduli dan mulai menghimpun bantuan dari masyarakat di Jawa Tengah setelah beberapa bulan gempa, likuefaksi dan tsunami menghantam Pasigala," ucap Kepala Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah, Imam Triyanto di Sigi, Rabu.

Imam menguraikan donasi/bantuan yang terkumpul melalui PMI direalisasikan di Sigi, Palu dan Donggala dalam bentuk delapan bangunan terdiri dari sekolah, rumah ibadah, panti asuhan dan taman kanak-kanak.

Baca juga: Warisan Geologi Nasional di Padagimo diharapkan segera ditetapkan

Namun, sebelum direalisasikan PMI mengawalinya dengan survei yang dilaksanakan pada awal tahun 2019, pascadonasi terkumpul.

"Ada delapan bangunan, lima di antaranya ada di Kabupaten Sigi," kata Imam.

Kini bantuan tersebut telah dapat dimanfaatkan oleh penyintas bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi dan Donggala, dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Bantuan masyarakat lewat PMI untuk pemulihan Pasigala terdiri dari bantuan masyarakat Purbalingga yang direalisasikan dalam bentuk pembangunan taman kanak-kanak Al-amanah di Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

Kemudian, bantuan masyarakat Banyumas yang direalisasikan oleh PMI dalam bentuk pembangunan Masjid Rahmatullah di Desa Lonja Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi. Bantuan masyarakat Salatiga direalisasikan dalam bentuk pembangunan Masjid Tarbiyatul Quran di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru.

Baca juga: Di bekas bencana likuefaksi Petobo, Palu ditemukan kerangka manusia

Selanjutnya, bantuan Pemprov Jawa Tengah, PMI dan Suara Merdeka berupa pembangunan Madrasyah Tsanawiyah Alkhairaat Desa Mpanau dan pembangunan Taman Kanak-Kanak Harapan Bangsa di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru.

Berikutnya pembangunan Pantia Asuhan Al-Ikhsan di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan dan Sekolah Dasar Nurul Ikhsan di Kelurahan Lambara, Kota Palu. Kemudian pembangunan Madrasyah Ibtidaiyah Nurul Khairaat di Desa Labuan Lelea Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala.

"Atas kepercayaan yang diberikan masyarakat Jawa Tengah, PMI dapat merealisasikan dan mewujudkan harapan masyarakat Jawa Tengah untuk membantu memulihkan Pasigala," katanya.

Terkait bantuan tersebut Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang diwakili Asisten Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Pemprov Sulteng, Mulyono berharap bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat.

"Bantuan ini harus menjadi motivasi untuk membangun optimisme dalam rangka menata kehidupan yang lebih baik di masa ini dan akan datang," imbuhnya.

Bantuan tersebut, kata dia juga sebagai media untuk memperkuat hubungan antara masyarakat Jawa Tengah dengan Sulawesi Tengah.

Baca juga: Gubernur minta lembaga adat di Sulteng berperan atasi sengketa adat
 
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, didampingi Kepala PMI Jawa Tengah Imam, Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta menandatangani prasasti peresmian atas pembangunan gedung sekolah, panti asuhan, dan masjid, berlangsung di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Rabu. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, didampingi Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta dan Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Pemprov Sulteng, Mulyono dalam seremonial peresmian atas pembangunan gedung sekolah, panti asuhan, dan masjid, berlangsung di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Rabu. (ANTARA/Muhammad Hajiji)



Baca juga: Hidayat: Agar Kelurahan Petobo tetap ada masyarakat tidak direlokasi
Baca juga: Wali Kota Palu sebut Kelurahan Petobo bakal dihilangkan
Baca juga: PUPR tidak akan bangun sekolah di lahan relokasi Palu dan Sigi



 

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020