Jakarta (ANTARA) - Penasihat Relawan Siaga Sandiaga Uno mengatakan pengungsi banjir yang masih berada di pengungsian di Cipanas, Lebak, Banten, mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

"Pada hari ini kami menyalurkan bantuan ke Cipanas, Lebak, yang mana masyarakat membutuhkan bantuan. Bantuan obat-obatan yang sangat dibutuhkan, bantuan air bersih yang sangat sulit didapatkan, serta air dalam kemasan," ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Hingga saat ini masih ada 500 lebih warga Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten yang masih tinggal di tempat pengungsian.

Relawan Siaga yang dipimpin langsung oleh Sandiaga Salahudin Uno selaku penasihat dan didampingi oleh jajaran pimpinan serta personil Relawan Siaga turun langsung memberikan bantuan kepada para penyintas bencana.

Bantuan yang diberikan berupa bahan makanan, pakaian, terutama kebutuhan bayi dan perempuan, obat-obatan, hingga air bersih dan kemasan.

Baca juga: Pemkab Serang salurkan bantuan untuk korban banjir Lebak

Baca juga: 807 rumah warga Lebak korban banjir direlokasi

Baca juga: 21 jembatan di Lebak akan dibangun setelah tanggap darurat


"Ini adalah bagian dari pengiriman rutin yang Relawan Siaga sudah lakukan semenjak awal Januari dan kami akan terus melakukan pendistribusian ini," kata dia.

Sandi juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu untuk mewujudkan penyaluran bantuan itu.

"Ini adalah bentuk kepedulian atas bencana yang menimpa kita, semoga dengan kegiatan ini akan banyak meringankan beban saudara kita yang sekarang tertimpa musibah," kata dia lagi.

Selain memberikan bantuan, Sandiaga bersama personil Relawan Siaga juga mengunjungi langsung posko pengungsian yang masih dihuni sekitar 500 orang tersebut.*

Baca juga: Pascabanjir Lebak, pembangunan irigasi pertanian jadi fokus perbaikan

Baca juga: Korban banjir di Lebak terima santunan dari Kemensos

Baca juga: 300 personil polisi jaga keamanan korban banjir bandang Lebak

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020