Jika ini tercapai tentu nilai jualnya sangat tinggi dan membanggakan kita bersama
Jambi (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Agama RI Prof Dr Phil Kamarauddin Amin, MA menargetkan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi menambah mahasiswa asing sebanyak 754 orang.

“Dengan penambahan mahasiswa asing, maka UIN STS Jambi dapat segera menjadi kampus internasional,” kata Prof Kamarauddin Amin melalaui rilis yang disampaikan humas UIN STS Jambi, Jum’at.

Baca juga: Guru Besar UIN: Pancasila representasikan nilai-nilai kekhalifahan

Saat ini UIN STS Jambi memiliki 132 orang mahasiswa asing, dengan target penambahan 754 orang mahasiswa asing, UIN STS Jambi akan mampu menjadi kampus internasional.

Baca juga: Shinta Nuriyah raih gelar doktor kehormatan dari UIN Sunan Kalijaga

Selain menambah mahasiswa asing, menurut Prof Kamarauddin Amin ada beberapa hal yang harus dilakukan UIN STS Jambi, diantaranya meningkatkan akreditasi program studi yang tidak hanya pada akreditasi lokal akan tetapi akreditasi internasional.

Baca juga: Wakil Menag: Kita dukung IAIN Palu jadi UIN

Kamaruddin berharap persiapan tersebut mulai difokuskan dan dirancang, setidaknya terdapat dua atau lima prodi yang terakreditasi internasional oleh lembaga akreditasi internasional.

“Jika ini tercapai tentu nilai jualnya sangat tinggi dan membanggakan kita bersama,” kata Prof Kamarauddin Amin.

Selanjutnya, projek SBSN benar-benar menjadi instrument strategis untuk mentransformasikan UIN Jambi secara fundamental. Dengan alokasi anggaran yang cukup besar di atas Rp500 miliar cukup untuk dijadikan wasilah, sarana dan instrumen untuk mentransformasi sumber daya, tata kelola, kelembagaan, prodi dan institusinya sebagai wadah pengabdian. Hal tersebut bertujuan untuk bertransformasi secara berkelas pada level lokal, nasional maupun internasional.

Kemudian UIN Jambi dalam lima atau sepuluh tahun ke depan harus menjadi kampus 20 atau 30 terbesar terbaik di Indonesia.

Hal tersebut tentu melalui indikator yang terukur dan sistematis. Jika melihat kampus-kampus maju di Indonesia seperti ITB, UGM dan UI, mereka sudah mempunyai sekitar 50 persen prodi terakriditasi A.

“Melihat Rektor UIN Jambi Prof Su’aidi mempunyai semangat yang luar biasa, melalui berbagai kerjasama yang dilakukan tentu menjadi modal untuk mengantarkan UIN Jambi menuju kampus Internasional,” kata Prof Kamarauddin Amin.

UIN Jambi juga harus menjadikan dan mendukung akselerasi guru besar program utama. Jika UIN Jambi memiliki 42 prodi, maka jumlah guru besar minimal ada 42 orang, artinya masing-masing prodi memiliki satu guru besar. Caranya dengan memberikan kesempatan kepada calon guru besar melakukan penelitian dan seminar-seminar yang mendorong percepatan akselerasi guru besar di UIN STS Jambi.

“Dengan jumlah prodi sebanyak 42, dan hanya 4 prodi saja yang terakreditasi A, dan guru besar sebanyak 15 orang, itu kurang ideal. Minimal tiap prodi memiliki satu guru besar, dan bayangkan jika prodi dipimpin guru besar, tentu prodi akan berkembang dengan baik,” kata Prof Kamarauddin Amin menjelaskan.

Selain itu, Prof Kamarauddin Amin turut menyampaikan pentingnya memaksimalkan peran alumni dalam meningkatkan mutu UIN STS Jambi.

Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020