"Kondisi jalan sudah sangat memprihatinkan dan tidak aman dilintasi kendaraan-kendaraan apalagi kendaraan besar bermuatan berat," ujar Sadam Salihi, tokoh pemuda di Desa Tolite Jaya, Selasa.
Jalan tersebut ambles sekitar 100 meter, bagian atas jalan nampak masih bisa dilewati sebagian, namun bagian bawah jalan atau struktur penyangganya sudah kosong akibat tergerus hingga membentuk kolong, bahkan sebagian badan jalan sudah ambles.
Baca juga: Peneliti: Jalan Daan Mogot ambles disebabkan faktor lokal
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan perlu segera ditangani sebab merupakan perlintasan Sulawesi utama di bagian barat.
"Tidak ada akses jalan alternatif makanya warga meminta perhatian cepat dari pemerintah sebab kondisi jalan sudah sangat memprihatinkan dan sewaktu-waktu akan ambles total," ucap Sadam.
Warga setempat sudah empat hari ini, berinisiatif mengamankan jalan dengan mengatur alur lalu lintas sistem buka tutup, mengingat kondisi jalan terus tergerus dan semakin sempit.
"Kami masyarakat Tolinggula, khususnya Desa Tolite Jaya berharap, Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi, segera mengambil langkah-langkah teknis maupun alternatif agar jalur Buol-Gorontalo tersebut tidak terputus," tuturnya.
Kelompok pemuda pun dikerahkan untuk menjaga ruas jalan tersebut sejak pagi hingga malam hari, agar sistem buka tutup jalur tetap diberlakukan mengingat jalan ambles itu telah menyebabkan kecelakaan bagi pengemudi yang nekad melintas.
Informasi dari Kepala Dusun Sipatana kata Sadam, satu orang pengendara motor asal Buol bahkan jatuh ke dalam lubang di bagian jalan yang ambles.
Makanya penanganan perlu dipercepat agar tidak memakan korban.
Sebelumnya kata Sadam, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah turun meninjau kondisi jalan namun hingga kini belum ada tindak lanjut.***
Baca juga: Trans Sulawesi di Majene nyaris putus akibat abrasi
Baca juga: Jalan trans Sulawesi amblas sudah bisa dilalui
Baca juga: Pohon tumbang menutup poros Majene dibersihkan
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
