Tangerang (ANTARA) - Peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT) Nur Hidayat mengatakan pihaknya siap membantu pemerintah daerah dalam membuat sistem peringatan banjir secara dini atau flood early waring system (FEWS).

Dikatakannya, BPPT telah memasang peringatan banjir atau FEWS di sejumlah daerah, di antaranya Bekasi, Sumatera dan sejumlah daerah lain di luar Pulau Jawa.

"Kami siap misalkan diminta kerja sama untuk membuat sistem peringatan banjir secara dini oleh pemerintah daerah," ujarnya.

Nur Hidayat juga mengatakan, alat automatic water lavel recorder (AWLR) yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bukan sistem peringatan dini banjir, melainkan alat tersebut disiapkan sebagai penunjang kinerja DPU Kota Tangsel.

"AWLR yang dimiliki Dinas PU ini bukan alat peringatan dini banjir. Jadi, di Kota Tangsel ini belum ada alat peringatan dini banjir. Yang ada, hanya alat untuk pengukuran ketinggian air yang dimiliki Dinas PU," katanya.

Baca juga: Sistem peringatan dini banjir rob BMKG jadi percontohan internasional

Dinas PU Kota Tangsel, menurut Nur Hidayat memiliki 11 alat AWLR yang dipasang di 11 lokasi berbeda.

Baca juga: BPBD keluarkan peringatan dini bencana untuk Jakarta Timur-Jakarta Selatan

Fungsinya, kata dia, hanya untuk menunjang tupoksi (tugas pokok dan fungsi) DPU Kota Tangsel, seperti pengerukan sungai, pembuatan tanggul, pengerukan drainase dan lainnya.

BPPT, diakui Nur Hidayat, bersedia jika digandeng pemerintah daerah untuk menyiapkan alat peringatan dini banjir Kota Tangsel. "Kami siap membantu dalam pembuatan sistem peringatan banjir," ujarnya.Baca juga: DKI Jakarta pasang sirene peringatan dini banjir



Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Selatan Aries Kurniawan mengatakan, akan mengoptimalkan 11 alat AWLR yang berfungsi untuk pengukuran ketinggian air. Alat tersebut dikelola langsung oleh Bidang Sumber Daya Air Dinas PU Kota Tangerang.

"Fungsinya untuk penunjang kinerja kami (DPU Kota Tangsel). Jadi, bukan untuk sistem peringatan dini banjir. Karena memang hal itu bukan tupoksi kami, tapi di instansi lain," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020