Jakarta (ANTARA) -- Sekretaris Dewan Juri Anugerah Program Revolusi Mental Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Tri Mumpuni menyatakan, PT TransJakarta telah melakukan transformasi sosial yang berhasil.

“Karena itu, team juri melihat TransJakarta layak mendapat Anugerah Revolusi Mental,” kata aktivis penerima Penghargaan Ramon Magsaysay 2011 ini.

Menurut Tri, TransJakarta mampu mengubah cara masyarakat berkendara. Ke mana-mana tidak perlu lagi dengan mobil pribadi.

“Angkutan umum yang memberikan kenyamanan, keamanan, dan ketertiban,” katanya.

Ia melanjutkan, manajemen TrangJakarta, yang saat ini dipimpin Direktur Utama Agung Wicaksono, berhasil melakukan transformasi sosial kepada segenap tim TransJakarta.

"Dia mampu menciptakan budaya kerja yang luar biasa,” jelas Tri.

Transjakarta diganjar Anugerah Revolusi Mental 2019 yang diberikan di Jakarta, 22 Desember 2019, dalam acara meriah yang dihadiri Menko PMK, Menteri Keuangan, Menteri PUPR, dan pejabat tinggi lainnya.

Agung menuturkan bahwa saat ini, TransJakarta melayani hampir satu juta penumpang per harinya. Berdasarkan catatan, sepanjang 2019 TransJakarta telah melayani 262.694.499 penumpang per 29 Desember. Jumlah penumpang tertinggi per hari terjadi pada 16 Desember, sebanyak 998.658 orang.

“Tahun 2019 ini mencapai tiga kali lipat dibanding 2014, yakni tiap hari melayani hampir satu juta pelanggan,” kata Agung Wicaksono.

Agung mengatakan bahwa capaian ini terjadi berkat dorongan, rencana dan program yang telah disiapkan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan melalui program Jaklingko-nya.

Program tersebut selain mendorong integrasi dan gotong royong untuk melayani warga, juga mendorong berbagai ekosistem transportasi untuk dapat disiplin dan bertanggung jawab dalam melayani seluruh lapisan masyarakat.

Dengan jumlah tersebut, 80 persen warga Jakarta telah terlayani melalui busway dalam jaringan yang terintegrasi dengan KRL, MRT, sampai angkot.

Secara revolusioner, Transjakarta juga telah menjadi pelopor penggunaan bus listrik. Direncanakan seluruh armada menggunakan listrik pada tahun 2030.

“Untuk Jakarta yang lebih bersih, lebih baik, lebih sehat, Transjakarta secara bertahap mengganti semua kendaraan berbahan bakar fosil dengan tenaga listrik. Diharapkan, tahun 2030 nanti, 14.136 bus kita listrik semua,” jelas Agung.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020