Tanjungpinang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Riau mengecam aktivitas kapal asing yang masuk ke Perairan Natuna secara ilegal.

Ketua Komisi I DPRD Kepri Bobby Jayanto, di Tanjungpinang, Senin, mengatakan aktivitas kapal nelayan asing dan "Coast Guard China" tidak hanya mengganggu nelayan lokal, melainkan juga mengusik ketentraman masyarakat Indonesia.

"Kapal nelayan asing seperti dari China, Vietnam dan Thailand tidak sepantasnya mencuri ikan di Perairan Natuna. Semestinya patuhi batas-batas negara, dan ketentuan internasional," ujarnya, yang juga Ketua Partai Nasdem Tanjungpinang itu.

Bobby yang juga tokoh etnis Tionghoa di Kepri berharap permasalahan tersebut tidak memanas. Ia meyakini Pemerintah Pusat dan Pemerintah China mampu menyelesaikan permasalahan itu secara diplomasi.

Situasi yang memanas hanya akan merugikan kedua negara. Karena itu, ia berharap Pemerintah China dapat menarik seluruh kapal nelayan dan Coast Guard dari wilayah NKRI.

Ia merasa optimistis seluruh kementerian terkait mampu menyelesaikan permasalahan itu melalui jalur diplomasi. Apalagi permasalahan ini sudah menjadi atensi Pemerintah Pusat, dan dunia internasional.

"Ini ujian bagi kita, bagi negara, yang memang sebaiknya diselesaikan melalui jalur diplomasi," ucapnya.

Anggota DPRD Kepri dalam waktu dekat akan mengunjungi Natuna untuk melihat langsung perkembangan dari permasalahan itu. "Kami lagi menyusun jadwal untuk melakukan kunjungan kerja di Natuna," katanya.

Baca juga: Presiden tegaskan tak ada tawar-menawar soal kedaulatan terkait Natuna

Baca juga: Warga Natuna tolak klaim China

Baca juga: DPR: Kemhan percepat capaian MEF antisipasi situasi seperti di Natuna

Baca juga: Kurangi ketegangan Natuna, Kapuspen TNI sebut itu urusan diplomasi

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020