Jakarta (ANTARA) – Moda transportasi Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta rute Velodrome-Kelapa Gading telah resmi beroperasi secara komersial mulai hari Minggu (1/12/2019) kemarin. Hal ini dinilai memberi dampak positif bagi industri properti yang berada di sepanjang rute LRT.

Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan bahwa sistem transportasi massal memiliki dampak yang sangat nyata pada kenaikan harga properti. Keberadaan koridor transportasi baru atau perubahan sistem transportasi massal akan meningkatkan potensi investasi properti di suatu wilayah. 

“(LRT Jakarta rute Velodrome-Kelapa Gading) akan mendongkrak harga properti karena akan meningkatkan konektivitas, akses masyarakat, dan mengurangi waktu perjalanan,” jelasnya.

Apalagi menurut Rumah.com Property Index pasar properti DKI Jakarta mulai menunjukkan adanya tren kenaikan setelah sempat stagnan dalam satu tahun terakhir. Rumah.com Property Index mencatat indeks harga properti di DKI Jakarta berada pada angka 131,0 atau turun tipis sebesar 0,07 persen (q-o-q) pada Q3 2019. 

"Secara tahunan, kenaikan harga properti residensial di DKI Jakarta adalah sebesar 4 persen," ungkap Marine.

Moda LRT Jakarta sepanjang 5,8 kilometer ini memiliki enam stasiun, yakni Velodrome, Equestrian, Pulomas, Boulevard Selatan, Boulevard Utara, dan Pegangsaan Dua. LRT Jakarta beroperasi secara komersial setelah tiga kali menjalani uji coba, yaitu pada Agustus 2018, Maret 2019, dan Juni 2019. 

LRT Jakarta memiliki tarif flat untuk satu kali perjalanan, yakni Rp 5.000, sesuai ketentuan Peraturan Gubernur Nomor 34 Tahun 2019 tentang Tarif Angkutan Perkeretaapian MRT dan LRT.

Menurut Marine, beroperasinya LRT Jakarta juga bisa mendorong masyarakat untuk memilih hunian yang memiliki kedekatan akses dengan sarana transportasi. 

"Harus diakui, hunian di dekat sarana transportasi umum saat ini menjadi pilihan bagi para pencari hunian di Jakarta," tukasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019