Mataram (ANTARA) - Sedikitnya enam orang warga dilaporkan mengalami luka-luka akibat pohon tumbang yang terjadi pada saat hujan lebat disertai angin kencang di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu, sekitar pukul 14.00 WITA.

"Enam warga yang mengalami luka terdiri atas dua bayi dan empat orang dewasa. Semuanya korban pohon tumbang yang menimpa bangunan rumah di Selagalas Baru, Kota Mataram," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, H Ahsanul Khalik, ketika dihubungi di Mataram, Sabtu.

Ia menyebutkan pohon tumbang pada saat hujan lebat disertai angin kencang terjadi di 11 titik di Kota Mataram. Pohon tumbang tersebut ada yang menimpa rumah warga dan tiga rumah toko (ruko) serta menutup jalan raya, sehingga terjadi kemacetan arus kendaraan.

Hujan disertai angin kencang juga menyebabkan robohnya bangunan Bale Kambang, di Taman Mayura, yang merupakan salah satu bangunan di area peninggalan Kerajaan Karang Asem Bali.

Baca juga: Disperkim: Angin kencang 23 pohon tumbang dalam sehari

Baca juga: Delapan pohon tumbang akibat angin kencang di Mataram

Baca juga: Hujan-angin akibatkan delapan pohon di Kota Mataram tumbang


Ahsanul mengatakan pohon besar yang tumbang ke pemukiman penduduk dan jalan raya sudah ditangani oleh tim gabungan dari BPBD NTB, BPBD Kota Mataram, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, dan unsur TNI-Polri.

"Hingga sore ini, tim gabungan masih berjuang melakukan pembersihan pohon tumbang yang menutup badan jalan raya. Begitu juga yang menimpa bangunan rumah," ujarnya.

Peristiwa pohon tumbang ketika hujan lebat disertai angin kencang melanda Kota Mataram, dan sejumlah kabupaten/kota di NTB, sejak beberapa hari terakhir.

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, mencatat sebanyak 23 pohon tumbang akibat angin kencang disertai hujan lebat pada Kamis (12/12).

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram HM Kemal Islam mengatakan, sebanyak 23 pohon tumbang tersebut menjadi pemecah rekor terbanyak pohon tumbang dalam sehari selama ini sebab biasanya pohon tumbang tidak pernah mencapai lebih dari 10 pohon.

"Pohon yang tumbang itu rata-rata terjadi karena faktor usia dan akar yang tidak kuat, meskipun sebelumnya telah dilakukan pemangkasan untuk mengurangi beban," ujarnya.*

Baca juga: DLH Sleman perbolehkan masyarakat pangkas dahan secara mandiri

Baca juga: Angin kencang di Jember sebabkan pohon menimpa rumah dan mobil

Baca juga: BPBD Padang: Angin kencang tumbangkan sebelas pohon

Pewarta: Awaludin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019