Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 120 lulusan dan alumni program TELADAN berkumpul di Soehanna Hall, Jakarta, untuk merayakan kelulusan sekaligus temu alumni dalam Graduation & Alumni Gathering 2019.  
 
Acara pada Rabu (27/11) tersebut digelar untuk merayakan kelulusan Tanoto Scholars, sebutan untuk peserta program TELADAN, yang menjadi tanda bahwa mereka siap untuk memasuki dunia profesional dan siap menjadi pemimpin di masyarakat. Acara tersebut juga menghadirkan CEO Yayasan Kitong Bisa Gracia Billy Mambrasar yang baru saja dipilih oleh Joko Widodo sebagai staf khusus presiden.

Siaran pers Tanoto Foundation menyebutkan, TELADAN adalah program pengembangan kepemimpinan dari Tanoto Foundation yang dirancang untuk menyiapkan pemimpin masa depan Indonesia dengan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi secara positif terhadap lingkungan tempat mereka tinggal dan bekerja. 

Peserta TELADAN mendapat dukungan beasiswa penuh dan tunjangan bulanan, pelatihan berjenjang dan monitoring yang terstruktur untuk meningkatkan soft skill. Beberapa karakter pemimpin yang dibangun melalui program TELADAN antara lain integritas, peduli sesama, inovatif, ketekunan dan daya juang, jiwa pemberdaya dan berwawasan internasional, motivasi kuat, serta sikap wirausaha.

“Melalui program TELADAN, Tanoto Foundation ingin generasi muda Indonesia menjadi pemimpin dan teladan bagi komunitas dan lingkungan tempat mereka berada. Dukungan ini kami mulai sejak tahun pertama kuliah hingga lulus, bahkan setelah lulus. Tanoto Scholars Graduation & Alumni Gathering 2019 ini adalah upaya kami untuk terus mendorong Tanoto Scholars dalam mewujudkan potensi mereka secara penuh. Kami juga berharap ada rasa kebanggaan dalam diri Tanoto Scholars bahwa mereka telah menyelesaikan pendidikan sekaligus pelatihan berjenjang dari Tanoto Foundation dalam membangun kompetensi dan nilai-nilai TELADAN,” kata CEO Global Tanoto Foundation J. Satrijo Tanudjojo.

Tanoto Scholars Graduation & Alumni Gathering 2019 ini juga menjadi media untuk menjalin ikatan antara Tanoto Foundation dengan alumni Tanoto Scholars dan ajang untuk membangun jejaring pertemanan antar Tanoto Scholars sehingga bisa berkolaborasi dalam membuat kontribusi positif di masyarakat serta mendukung program-program Tanoto Foundation.

Sementara itu, Billy Mambrasar berbagi inspirasi tentang bagaimana perjuangannya sebagai anak desa dari Kepulauan Yapen, Papua, memperbaiki kehidupannya melalui pendidikan, mendirikan Yayasan Kitong Bisa, lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan untuk anak-anak di Papua, hingga akhirnya terpilih menjadi salah satu staf khusus presiden di usia muda (31 tahun). Billy juga memotivasi Tanoto Scholars untuk berani membuat langkah yang bisa memberi dampak positif bagi lingkungannya.

“Tidak ada kesuksesan tanpa melalui perjuangan. Saya dulu ikut tes beasiswa sampe 12 kali baru bisa tembus kuliah ke luar negeri. Saya menangis waktu pertama kali gagal tes beasiswa Australia Awards karena Bahasa Inggris saya kurang, akan tetapi saya tidak menyerah dan mencoba lagi hingga berhasil. Pengalaman ini menginspirasi saya mendirikan Yayasan Kitong Bisa untuk membantu anak-anak kurang mampu di Papua agar bisa mengakses pendidikan yang lebih baik,” terang Billy.

Di akhir acara, Tanoto Scholars yang hadir dalam Graduation & Alumni Gathering 2019 membacakan ikrar yang di antaranya berbunyi; siap menjaga dan melaksanakan Pancasial dan UUD 1945; menjaga nama baik sebagai alumni Tanoto Scholars; selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam karya; dan selalu peduli dan berempati demi manfaat banyak orang.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019