Jakarta (ANTARA) - Ketua Persatuan Perusahaan Realestate Indonesia (REI), Soelaeman Soemawinata menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan RI soal pencairan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Pemerintah telah bertindak cepat dan tepat saat dana FLPP habis pada pertengahan tahun 2019," kata Soelaeman dalam sambutannya dalam ajang Munas REI ke-16, Rabu.

Soelaeman yang akan mengakhiri jabatannya dalam Munas REI ke-16 ini mengatakan kalau sampai dana FLPP habis dipertengahan tahun 2019 maka sebayak 30.000 unit rumah terancam tidak dapat dilakukan akad kredit.

Baca juga: REI usulkan ada wamen bidang perumahan di Kementerian PUPR

Terkait persoalan itu, Soelaeman mengatakan telah bersurat ke berbagai pihak termasuk kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

"Upaya tersebut langsung ditindaklanjuti pemerintah. Bahkan Menteri PUPR langsung membawa suratnya ke Menteri Keuangan agar dana FLPP dapat dicairkan kembali," kata Soelaeman.

Soelaeman kembali menyampaikan apresiasi kepada pemerintah karena dana itu kin tersedia sebesar Rp2 triliun sementara ini dapat dipergunakan untuk akad kredit bagi 30.000 unit rumah.

Baca juga: REI sebut telah bangun 300.000 unit rumah bersubsidi di Indonesia

Terkait hal itu Executive Vice President Bank BTN Suryanti Agustinar mengatakan meski dana sudah cair November ini, perbankan paling tidak harus melakukan perjanjian kerja sama operasi (PKO) dengan pihak pengembang .

"Setidaknya baru dapat dicairkan pada awal Desember 2019 itupun melalui proses seleksi terlebih dahulu karena dana Rp2 triliun itu terbatas serta harus berbagi dengan bank lain," ujarnya.

Suryanti mengatakan akan melakukan survei terlebih dahulu agar dana FLPP yang terbatas itu diperioritaskan bagi hunian yang sudah rampung pembangunannya dulu.

Dalam ajang Munas REI ke-16 juga dilakukan penandatanganan perjanjian antara BTN dengan 20 pengembang anggota REI.

"Kami menyepakati untuk tidak saja menyalurkan KPR dan kredit konstruksi kepada pengembang, tetapi juga menjalin kerja sama pemasaran," ujar Suryanti.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019