Jakarta (ANTARA) - Harry Styles tidak tahu bahwa mantan teman satu grupnya One Direction, Zayn Malik, sangat sedih sebelum keluar dari grup.

Zayn meninggalkan One Direction sepanjang tur 2015. Kemudian dia mengungkapkan tidak pernah bahagia menjadi bagian dari grup pelantun "Live While Were Young" itu.

"Kami sedih, jelas, bahwa seseorang telah pergi, tetapi juga sedih bahwa dia tidak begitu menikmatinya (bersama One Direction) sehingga dia harus pergi," ujar Harry dalam sebuah wawancara bersama Apple Music's Beats 1 dikutip Aceshowbiz, Sabtu.

"Saya pikir pada saat itu, tur dan semuanya berjalan sangat baik dan semua orang bisa menikmati dengan caranya masing-masing, saya pikir itu cukup baik. Rasanya semua orang menikmatinya. Anda tidak akan sadar kalau ternyata dia tidak begitu menikmatinya," lanjut Harry.

Tak lama setelah Zayn hengkang, One Direction mengumumkan vakum hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Harry dan teman-temannya pun sekarang menyadari bahwa saat itu grupnya memang hampir berakhir jadi mereka memang memerlukan waktu untuk beristirahat.

"Di tahun terakhir (bersama) kita semua tahu bahwa kita akan berhenti pada akhir tahun itu. Kami pun duduk berbincang apakah semua baik-baik saja, apakah semuanya ingin ini terus berjalan," jelasnya.

Mantan kekasih Taylor Swift ini melanjutkan, "Saya pikir ada bagian dari diri saya, seperti saya ingin membuat beberapa keputusan untuk diri saya sendiri. Saya merasa sepertinya saya perlu membuat beberapa keputusan yang hanya mempengaruhi saya."

Setelah One Direction vakum, Harry memulai karir solo dan cukup sukses. Pada Desember mendatang, dia akan merilis album kedua yang berjudul "Fine Line".

Baca juga: Simon Cowell prediksi One Direction akan kembali dalam konser reuni

Baca juga: Zayn Malik tak diajak reuni One Direction

Baca juga: Album debut Louis Tomlinson akan dirilis Januari 2020

 

Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019