Provinsi Kalbar menjadi proyek percontohan penanganan karhutla tercepat dan tanggap di Indonesia
Pontianak (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalbar H Ria Norsan mengatakan, Kalbar menjadi percontohan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia, karena dinilai sebagai provinsi paling cepat dan tanggap dari daerah lain dalam menetapkan status siaga untuk menangani karhutla.

"Provinsi Kalbar menjadi proyek percontohan penanganan karhutla tercepat dan tanggap di Indonesia," kata Ria Norsan, di Pontianak, Jumat.

Dia mengatakan, hal itu juga berdasarkan penilaian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang melihat Satgas Karhutla Kalbar mampu dengan cepat mengatasi kebakarah hutan dan lahan yang terjadi beberapa bulan lalu di Kalbar.

"Pada Rapat Evaluasi Peningkatan Pengendalian Karhutla Semester Ii Tahun 2019 dan Pembentukan Satgas Karhutla Nasional Tahun 2020 yang dilaksanakan di Bandung belum lama ini, BNPB memberikan apresiasi kepada kita," katanya.

Menurutnya, kegiatan rapat yang berlangsung di Bandung tersebut dihadiri Pemerintah Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat.

Dikatakannya, walau karhutla tahun ini lebih luas terjadi  namun Pemprov Kalbar bersama TNI-Polri dan seluruh elemen masyarakat konsisten dengan penanggulangan karhutla itu sendiri.

"Luas lahan yang terbakar di Provinsi Kalbar tahun 2019 mencapai 127.462 hektare dan Tahun 2018 lalu terdapat 68.313 hektare," katanya.

Kemudian, upaya pengedalian karhutla oleh Pemprov Kalbar juga dilakukan dengan pencegahan dan kesiapsiagaan dengan pembentukan kelompok masyarakat (pokmas) atau Relawan Peduli Bencana.

Kepada pokmas dan relawan diberikan latihan simulasi peralatan penanggulangan bencana asap dan pembinaan aparatur, sosialisasi dan penyuluhan langsung ke masyarakat, media cetak dan elektronik/medsos,

Kemudian juga dilakukan rakor penanggulangan bencana tingkat provinsi, apel kesiapsiagaan karhutla, penetapan status siaga darurat bencana asap akibat karhutla dan dikeluarkannya Pergub Kalbar Nomor 39 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.

"Penanganan yang kita lakukan adalah membentuk satgas udara untuk brifing malam dan pagi, patroli, water bombing dan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Sedangkan satgas darat dengan patroli dan pemadaman darat, TMC dan pembagian masker kepada masyarakat dan pelajar serta penegakan hukum," demikian Ria Norsan.

Baca juga: Kalbar dan Kalteng penyumbang hotspot terbesar, sebut BNPB

Baca juga: Wagub Kalbar : 127.462 hektare lahan terbakar akibat Karhutla

Baca juga: Kalteng, Kalbar dan NTT provinsi dengan lahan terbakar terbesar


 

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019