"Kemungkinan akan dilanjutkan pemeriksaan saksi ahli, untuk menentukan faktor penyebab dari kecelakaan," ujar Kasat Reserse Kriminal Polres Bogor AKP Benny Cahyadi, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis.
Cibinong, Bogor (ANTARA) - Polres Bogor, Jawa Barat akan menghadirkan saksi ahli dalam mengungkap penyebab longsor pembangunan jalur ganda atau double track di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Sabtu, berakibat menewaskan dua orang.

"Kemungkinan akan dilanjutkan pemeriksaan saksi ahli, untuk menentukan faktor penyebab dari kecelakaan," ujar Kasat Reserse Kriminal Polres Bogor AKP Benny Cahyadi, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis.
Baca juga: Evaluasi longsor proyek "double track", DJKA temukan dugaan kelalaian

Menurutnya, hingga kini pihaknya terus melakukan pemeriksaan para saksi secara estafet. Tapi, hingga kini belum ada titik terang mengenai penyebab longsor tebingan tanah di tepian jalur kereta api (KA) jurusan Bogor-Sukabumi itu.

"Pokoknya ada beberapa saksi yang diperiksa. Kita masih estafet, bertahap untuk mengetahui dari faktor apa. Jumlah saksi-saksinya situasional, kalau dianggap cukup ya cukup, tapi kalau tidak, ya bisa bertambah," ujarnya lagi.

Sebanyak lima orang tertimbun longsoran di lokasi pembangunan jalur ganda Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

"Sekitar pukul 08.00 WIB di Kilometer 19/900 Desa Watesjaya telah terjadi tanah longsor di lokasi pembangunan double track saat pekerjaan retaining wall di tebingan dengan tinggi sekitar 9 meter," kata Camat Cigombong Basrowi.
Baca juga: Pascalongsor, proyek jalur ganda KA di Bogor dihentikan sementara

Ia menyebutkan, lima orang yang tertimbun itu merupakan pekerja proyek double track dari PT Hapsaka Mas. Dua di antaranya Muhamad Hanapi (30) dan Tri Wisnu mukti (34) dinyatakan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya Sarpin alias Kiswanto (30), Sukardi (44), dan Parjo dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi dalam kondisi selamat.

Menurutnya, berdasarkan keterangan saksi, sekitar pukul 07.00 WIB sebanyak delapan orang pekerja tengah melakukan pekerjaan retaining wall di tebingan dengan tinggi sekitar 9 meter. Kemudian sekitar pukul 08.00 WIB tiba-tiba tebingannya longsor.

"Empat orang pekerja bisa melarikan diri, dan empat orang pekerja lainnya tertimbun. Tapi setelah dilakukan pencarian dengan alat berat ditemukan ada lima orang. Tiga selamat, dua meninggal," katanya pula.
Baca juga: Lima orang pekerja tertimbun longsoran proyek 'doubletrack' di Bogor

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019