Kupang (ANTARA) - Yayasan Pelangi Impian Bangsa membangun 128 perpustakaan sekolah ramah anak guna mendorong literasi anak sejak dini di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Kami telah membangun perpustakaan yang tersebar di 128 sekolah dasar di berbagai pulau di NTT," kata Ketua Yayasan Pelangi Impian Bangsa Nila Tanzil usai mengikuti lokakarya desain besar pendidikan dan kebudayaan NTT Tahun 2020-2030 yang dilaksanakan Inovasi NTT di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan, perpustakaan taman bacaan pelangi yang dibangun di 128 unit itu lebih berpihak pada ramah anak yang tersebar di 18 pulau di Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Unicef resmikan Perpustakaan ramah anak

Dikatakannya, selain mendirikan perpustakaan juga melakukan pelatihan terhadap para kepala sekolah, guru dan pustakawan sekolah tentang pengelolaan perpustakaan dan melakukan pendampingan terhadap siswa sehingga mampu mendorong meningkatkan minat baca anak .

Nila Tansil mengatakan buku-buku yang disiapkan pada perpustakaan taman bacaan pelangi merupakan buku-buku ramah anak sehingga budaya membaca sejak dini lebih memadai.

"Kami mendesain perpustakaan yang memungkinkan siswa untuk membaca dengan tenang dan nyaman, sehingga anak-anak sekolah dasar lebih tertarik datang keperpustakaan untuk membaca berbagai aneka bacaan yang mampu menumbuhkan minat baca anak sejak dini," tegas Nila Tanzil.

Selain membangun perpustakaan di NTT, Yayasan Pelangi Impian Bangsa juga telah membangun delapan perpustakaan taman bacaan pelangi di Papua yang sekolah dasar tersebar di Kabupaten Sorong tiga perpustakaan, Raja Empat dua perpustakaan dan Jayapura dua perpustakaan serta Puncak Jaya Wijaya satu perpustakaan sekolah. 

Baca juga: PLTU Batang salurkan ribuan buku untuk perpustakaan desa

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019