Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan publikasi mahasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) cukup banyak.

"Program ini sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir, dan hasilnya luar biasa karena banyak publikasi ilmiah yang dihasilkan mahasiswa PMDSU. Ada yang tujuh publikasi internasional, 12 karya ilmiah bahkan ada yang 22 publikasi internasional," ujar Menristekdikti saat memberikan sambutan pada ajang anjangsana mahasiswa PMDSU di Jakarta, Selasa.

Dia menambahkan program tersebut sudah berhasil mencetak doktor di bawah usia 30 tahun. Hasilnya sejak diluncurkan pada 2013 sudah ada 71 mahasiswa yang lulus.

Baca juga: Kemristekdikti lampaui target pembentukan pusat unggulan iptek

PMDSU merupakan program akselerasi untuk mempercepat jumlah doktor di Tanah Air. Melalui program itu, gelar magister dan doktor dapat diraih dalam kurun waktu empat tahun.

Jumlah jurnal internasional yang sudah dihasilkan mahasiswa PMDSU mencapai 547 jurnal internasional.

"Kami menargetkan anak-anak PMDSU ini bisa menjadi profesor pada usia 35 tahun."

Nasir menjelaskan pihaknya terus berusaha meningkatkan kinerja profesor di kampus Tanah Air, yakni bekerjasama dengan kampus di luar negeri. Kampus yang sudah menjalin kerja sama yakni Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat.

Baca juga: Menristekdikti: Indonesia pintu gerbang teknologi di Asia Tenggara

"Ada 150 profesor dari MIT yang bekerjasama dengan profesor di Indonesia. Satu profesor MIT membawahi tiga hingga lima profesor dalam melakukan riset," terang dia.

Program tersebut dinamakan MIRA atau MIT-Indonesia Research Alliance. Nasir berharap banyak riset berkualitas yang dihasilkan dengan kerja sama itu.

Dalam waktu dekat, Kemenristekdikti akan merekrut 100 mahasiswa terbaik untuk disekolahkan magister dan doktor di University of Chicago, Amerika Serikat. Seleksi tersebut akan dilakukan pada Februari hingga Maret 2020.

Untuk tahap awal, fokus utama pada bidang sains komputer. Ke depan, kata Nasir, pihaknya akan menyesuaikan dengan kebutuhan di dalam negeri.

Baca juga: Kemristekdikti: penguatan karakter Pancasila dilakukan semua profesi
Baca juga: Kemristekdikti dorong startup penuhi 11 parameter kesiapan pendanaan
Baca juga: Kemristekdikti: 10-20 lembaga litbang jadi pusat unggulan iptek



 

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019