Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan menutup rekening Sumbar Peduli Sesama untuk membantu korban kerusuhan Wamena, Jayawijaya, pada Jumat (18/10) pukul 23.59 WIB, agar rincian penggunaannya bisa segera dilaporkan pada masyarakat.

"Sampai sekarang, bantuan masih mengalir ke rekening. Kita tetap terima hingga seminggu ke depan. Jumat (18/10) kita tutup," kata Kepala Biro Humas Sekretariat Provinsi Sumbar, Jasman di Padang, Kamis.

Setelah rekening ditutup, maka laporan keuangan yang akan dibuat bisa valid sehingga masyarakat terutama donatur yang telah menyumbang bisa melihat rincian uang masuk dan keluar secara transparan.

Jasman mengatakan Pemprov Sumbar sebagai pengelola uang sumbangan itu terus berupaya menjaga transparansi, salah satunya dengan menginformasikan pergerakan uang di rekening melalui berbagai media.

Baca juga: Rp1 miliar bantuan untuk perantau Wamena tertahan di donatur

Baca juga: Sosiolog: Pemulangan warga Minang ke kampung bukan solusi tepat

 

596 perantau Minang di Wamena pulang kampung



Pada posisi Kamis (10/10) pukul 13.30 WIB, total uang masuk ke rekening Sumbar Peduli Sesama sebanyak Rp4,85 miliar. Dari jumlah itu telah dimanfaatkan untuk biaya tiket pesawat, uang santunan dan sewa mobil untuk perantau dari Wamena sebanyak Rp2,04 miliar. Karena itu, anggaran yang tersisa di rekening saat ini sekitar Rp2,80 miliar.

Berdasarkan data dari Panitia Badoncek di Jakarta (1/10), masih ada beberapa donatur yang menyampaikan komitmen membantu, tetapi belum mengirimkan bantuan itu ke rekening Sumbar Peduli Sesama.

Jumlahnya lumayan besar, lebih dari Rp1 miliar. Panitia Badoncek tengah mengkonfirmasi ulang terkait bantuan tersebut.

Jasman mengatakan pemanfaatan dana yang masih tersisa di rekening Sumbar Peduli Sesama, rencananya untuk santunan bagi perantau yang memutuskan menetap di Papua.

Mereka rencananya akan diberikan santunan untuk modal usaha. Teknis bantuan itu akan ditentukan kemudian.*

Baca juga: Sumbar hentikan pemulangan perantau dari Wamena

Baca juga: Bantu perantau Minang di Wamena, Solok Selatan kumpulkan dana

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019