Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerja sama dengan Zeni TNI siap membangun kembali sejumlah fasilitas umum yang rusak akibat kerusuhan di Wamena, Papua.

"Kami akan kerja sama dengan Zeni TNI seperti halnya menangani daerah perbatasan dan daerah bencana. Kami kerja sama dengan TNI supaya lebih cepat dan efektif di lapangan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam jumpa pers di Kantor Presiden di  Jakarta, Selasa.

Basuki bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo telah bertemu Presiden Joko Widodo membahas perkembangan penanganan dampak bencana alam dan beberapa keadaan di sejumlah daerah di Tanah Air.
Baca juga: Pemerintah akan bantu perbaikan di Ambon dan Wamena
Baca juga: Kemensos harapkan bantuan Nduga tidak ditolak lagi


Menurut data BNPB, di Wamena terdapat 10 kantor milik pemerintah rusak berat, dan 34 bangunan milik pemerintah rusak ringan; delapan  kantor dan 26 sarana pendidikan.

Selain itu ada 450 ruko yang rusak karena terbakar dan 165 rumah rusak.

Untuk pembangunan rumah akan ditangani oleh Kementerian PUPR dibantu TNI.

Pembangunan tersebut akan menggunakan bahan-bahan bangunan yang dibeli dari toko material setempat.
Baca juga: Dewan Ulama Thariqah Internasional bantu korban Wamena Rp2,5 miliar

"Saat ini mulai pembersihan, dan saat ini kita tahu bahwa Panglima TNI, Kapolri, dan Menkopolhukam, dirjen kami juga ada di Wamena untuk tindak lanjut. Saat ini sudah mulai ditangani, mudah-mudahan cepat," jelas Basuki.

Kebanyakan bangunan rusak karena terbakar di bagian atap.

Kementerian PUPR juga sedang mengaudit konstruksi di lapangan untuk kesesuaian rancangan bangunan.

Selain Wamena, Presiden juga membahas rencana perbaikan bangunan di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah dan Pulau Ambon Provinsi Maluku.
Baca juga: PLN: Listrik di Wamena pulih 100 persen
Baca juga: Wakapolda: Kerusuhan Jayapura dan Wamena jadi pembelajaran penting

Jalan Wamena-Mumugu Segera Rampung

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019