Sejak jam 03.00 WIB setiap hari lalu lalang truk pasir sudah marak
Sleman (ANTARA) - Sejumlah jalur evakuasi bencana erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kondisinya saat ini rusak parah diduga akibat sering dilalui truk bermuatan material galian Golongan C.

"Banyak jalur evakuasi yang kondisinya rusak parah karena setiap hari dilalui truk pasir. Sejak jam 03.00 WIB setiap hari lalu lalang truk pasir sudah marak," kata Taufik warga Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan di Sleman, Kamis.

Menurut dia, sebenarnya di jalur evakuasi tidak boleh dilalui truk pengangkut material golongan C. Pemerintah juga sudah membuat jalur khusus untuk truk pasir yang tidak melewati jalur evakuasi.

"Tetapi para pengemudi truk pasir tersebut tidak patuh rambu larangan, mereka cuma cari gampangnya saja. Akibatnya jalur evakuasi rusak parah," katanya.

Ia mengatakan, tidak jarang pula pengemudi truk yang ugal-ugalan meskipun melintas di jalan perkampungan.

"Truk yang melaju ke arah utara menuju lokasi tambang, tidak terlalu jadi soal. Hanya, sopir truk sering melaju kencang dan ugal-ugalan karena muatan kosong. Namun saat turun, ada truk yang pecah ban sehingga mengganggu arus lalu lintas dan menimbulkan polusi debu," katanya.

Taufik mengatakan, saat ini jalur evakuasi dipenuhi dengan banyak lubang. Diameter serta kedalaman lubang pun bervariasi.

"Ini dapat membahayakan pengguna jalan. Apalagi di jalur evakuasi masih minim penerangan," katanya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sleman Gani Sadat mengatakan keberadaan jalur tambang punya plus dan minusnya. "Jalan untuk tambang selebar 4-5 meter. Dulunya merupakan jalan kabupaten namun karena erupsi Merapi 2010, jalan jadi hilang dan status jalan kabupaten dicabut," katanya.

Jalan truk tambang tersebut hanya berupa tumpukan batu dengan campuran pasir dan tanah. Saat hujan, jalanan menjadi becek.

Saat dilalui roda truk, jalan ambles hingga merusak parit yang menjadi saluran irigasi. Itu berakibat jalan menyempit bagian tepi yang berbatasan dengan irigasi terkikis air.

Gani juga mengkritik lemahnya pengawasan dari pemerintah katei masih banyak pelanggaran truk yang melintas di jalur evakuasi bencana Merapi.

"Kalau seperti ini yang dirugikan warga," katanya.

Menurut dia, selama ini belum ada regulasi yang mengatur tentang jalur evakuasi dan jalan tambang. Sehingga truk muatan galian C tetap lewat jalur yang sudah disediakan.

"Ya regulasi harus dibuat dulu, pemerintah Sleman juga harus tegas dalam pengawasan serta penindakan tersebut," kata politikus PDIP asal Kepuharjo, Cangkringan tersebut.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019