Lomba ini untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) pelaku usaha wisata yang ada di Gunung Kidul
Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan lomba memasak sea food  di Telaga Jonge Desa Pajarejo, Kecamatan Semanu, dalam rangka memeriahkan Hari Pariwisata Internasional.

Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan perlombaan yang digelar tidak hanya lomba kuliner makanan laut saja tetapi juga lomba kebersihan toilet pantai, lomba cenderamata, lomba kebersihan dengan peserta pedagang di pantai.

"Lomba ini untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) pelaku usaha wisata yang ada di Gunung Kidul," kata Asti.

Baca juga: Mudik ke Gunung Kidul? Jangan lupa cicipi "thiwul ikan asin"

Ia mengatakan lomba memasak sea food juga bertujuan meningkatkan kualitas produk, sehingga diharapkan dapat berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan.

Telaga Jonge dipilih untuk mengenalkan Jonge kepada masyarakat, sekaligus untuk menegaskan bahwa Gunung Kidul tidak hanya memiliki wisata pantai saja tetapi juga wisata lainnya.

"Tidak menutup kemungkinan akan digelar di daerah wisata bagian utara Gunung Kidul, ini untuk memperkenalkan wisata yang belum terlalu banyak mendapat kunjungan wisatawan," katanya.

Sementara itu, Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Kukup Sukini mengatakan kelompoknya menyajjkan makanan khas soto ikan laut sudah sejak tahun 1997.

Baca juga: Gelombang tinggi bersihkan objek wisata Pantai Baron Gunung Kidul

Untuk bumbu soto hampir sama dengan soto kebanyakan namun jahe pada bumbu soto ikan laut diperbanyak.

"Jahe diperbanyak fungsinya untuk menghilangkan bau amis pada ikan," ucap Sukini.

Masakan tersebut adalah soto, namun yang membedakan adalah soto ini menggunakan ikan laut. Ikan laut yang dipilih berjenis ikan tengiri atau ikan kakap karena jika menggunakan ikan jenis lain, rasanya akan cenderung asam.

Ikan tengiri atau kakap dipisahkan dari durinya, daging ikan tersebut lalu dihaluskan dan diberi sedikit tepung maizena. Setelah itu daging dibentuk bulat-bulat, sedangkan durinya digunakan untuk membuat kaldu ikan.

Ia mengatakan kebanyakan penikmat soto ikan laut adalah masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi menengah ke atas.

Soto ikan laut dijual per paket seharga Rp25 ribu, dalam satu paket berisi bergedel ikan, soto ikan laut dan minuman.

"Masih dinilai mahal jadi yang beli kebanyakan masyarakat menengah atas. Kalau porsi besar harus memesan jauh-jauh hari karena kalau pas tidak musim ikan kami kesulitan mencari ikannya," katanya.

Baca juga: Dispar Gunung Kidul berupaya bangkitkan sektor wisata pantai yang lesu

 

Pewarta: Sutarmi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019