Balikpapan (ANTARA) - Persiba Balikpapan harus merelakan kepergian gelandang bertahan Septinus Alua yang harus absen selama enam bulan akibat dijatuhi hukuman sanksi larangan tampil oleh PSSI menyusul insiden dalam pertandingan Liga 2 2019 di kandang Persatu Tuban sepekan lalu.

Pemain yang sempat menyematkan nama "Hanoman" di atas nomor punggungnya itu dihukum berat lantaran protesnya yang berujung kepada pemukulan wasit saat ia diberi kartu kuning, yang belakangan berlipat ganda langsung menjadi kartu merah.

"Larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola di lingkungan PSSI selama enam bulan," demikian vonis hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI sebagimana dilansir laman resmi mereka.

Baca juga: 10 pemain Persiba terpeleset di Tuban, kalah 0-1 dari Persatu

Kronologi versi pelatih Persiba Satia Bagdja, Alua awalnya menerima kartu kuning menyusul protesnya dan ia berusaha menahan wasit agar tidak mengeluarkan kartu kuning tersebut, namun berujung pada kartu kuning kedua.

"Alua bilang dia menyesal dan minta maaf kepada rekan-rekannya. Ya kita juga kehilangan," kata Bagdja.

Padahal, hingga sesi latihan Minggu sore, Bagdja masih menerapkan skema Alua sebagai gelandang.

Alua merupakan pemain pinjaman yang didatangkan dari PSIS Semarang karena ia jarang mendapat kesempatan bermain di klub asalnya.

Dengan sanksi larangan bermain hingga enam bulan, maka hampir tidak ada harapan lagi pemain bertubuh gempal itu bermain untuk Beruang Madu.

Pertandingan tersisa empat laga dan akan selesai dalam waktu sebulan ke depan.

Bahkan seandainya langkah banding Alua sekalipun, tetap kecil kemungkinannya ia bisa turun bermain lagi di musim ini.

Baca juga: Persiba rotasi pemain untuk hadapi Bogor FC
 

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019