Kami kira selain Djarum Foundation sumbernya juga dari berbagai perusahaan, seperti pengembangan "Beauty and Spa Academy" SMK PGRI 1 Kudus melibatkan PT Mustika Ratu
Kudus (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung program Djarum Foundation di bidang pendidikan vokasi dengan mengembangkan keterampilan yang memang sangat dibutuhkan industri, kata Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan M. Bakrun.

"Terkait dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia(KPAI), sebelumnya memang ada pertanyaan dari pihak luar. Khusus untuk Direktorat Pembinaan SMK, kami kira selain Djarum Foundation sumbernya juga dari berbagai perusahaan, seperti pengembangan "Beauty and Spa Academy" SMK PGRI 1 Kudus melibatkan PT Mustika Ratu," katanya ketika dimintai tanggapannya terkait protes KPAI terkait bidang olahraga di sela-sela peresmian "Beauty and Spa Academy" SMK PGRI 1 Kudus, Kamis.

Hanya saja, kata dia, mereka yang bergerak melalui Yayasan Djarum Foundation di bidang pendidikan dengan jalinan kerja sama dengan beberapa perusahaan.

Menurut dia pengembangan jenis-jenis keterampilan dari Djarum Foundation memang sangat dibutuhkan oleh industri.

Untuk itu, dia sangat mendorong pengembangan keterampilan di bidang tata boga, kecantikan, dan busana karena bisa dikembangkan secara mandiri dan perkembangannya juga sangat pesat.

"Terkait dengan program kecantikan di SMK PGRI 1 Kudus, kurikulum yang dikembangkan mata pelajarannya secara menyeluruh," ujarnya.

Ia berharap lulusan SMK nantinya juga siap menghadapi era revolusi industri 4.0.

Dalam rangka mendukung "soft skill", katanya, Kemendikbud juga akan memperkenalkan dan menginstruksikan ke semua sekolah untuk peningkatan budaya kerja.

Adapun materi yang dikembangkan, meliputi kepemimpinan, kedisiplinan, ketarunaan, pengembangan minat dan bakat, serta religius.

Terkait materi religius, kata dia, karena negara ini basisnya religius dan akan ada kontrak belajar antara orang tua, siswa dan sekolah.

"Karena sekolah ini dibangun tidak hanya sendiri, tetapi berdasarkan peran sekolah, orang tua dan siswa," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, kata M Bakrun, melibatkan masyarakat, dalam hal ini dunia usaha maupun industri, sehingga anak-anak bisa belajar dengan baik, bisa bekerja dengan orang lain maupun bekerja secara mandiri menciptakan lapangan usaha.

Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad menambahkan disiapkannya kejuruan bidang tata kecantikan karena kebutuhan akan kecantikan cukup tinggi, sedangkan yang terkenal selama ini dari luar negeri.

"Kami mencoba mengembangkannya di SMK Tamansiswa dan SMK PGRI 1 Kudus," ujarnya.

Bantuan fasilitas peralatan kecantikan yang dimiliki, kata dia, bisa dimanfaatkan untuk menghidupi biaya operasional sekolah ini karena Djarum Foundation dan Sri Ratu tidak membantu biaya operasional pendidikan.

Fasilitas peralatan perawatan kecantikan dan terapi spa dengan standar internasional yang diberikan, mulai dari alat makeup, facial hingga perlengkapan "massage" terbaik.

Dengan fasilitas ini, katanya, para siswa akan mudah menyesuaikan diri ketika terjun ke industri kecantikan dan siap untuk bekerja.

Hal terpenting siswa bisa langsung melakukan praktik menghadapi pelanggan, demikian Primadi H Serad.

Baca juga: Bakti Budaya Djarum Foundation beri kesempatan seniman muda ke New York

Baca juga: Djarum Foundation kembangkan pusat belajar guru Kudus

Baca juga: Djarum Foundation siapkan "Teacher Learning Center"

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019