Hal tersebut juga menunjukkan bahwa di organisasi TNI/TNI AD setiap prajurit memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk mengembangkan pendidikan, karier, prestasi dan menempati posisi strategis, tanpa adanya diskriminasi."
Jayapura (ANTARA) -
Putra asli Papua, Mayjen TNI Herman Asaribab menjabat Pangdam XVII/Cenderawasih menggantikan Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring yang mendapatkan tugas di lingkungan Mabes TNI sebagai Pa Sahli Tk. III Bid. Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI.
 
Mayjen TNI Herman Asaribab sebelumnya merupakan Pangdam XII/Tanjungpura dan pernah bertugas sebagai Danrem 172/PWY dan Kasdam XVII/Cenderawasih.

Baca juga: Papua Terkini - KNPB diduga berada di balik pemulangan mahasiswa Papua

Baca juga: Polres Jayawijaya gelar patroli di Wamena

Baca juga: Wiranto: Undang-undang memungkinkan Papua miliki empat provinsi
 
Serah terima jabatan (Sertijab) itu dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa di Aula Tonny A. Rompis Makodam XVII/Cenderawasih, Bukit Polimak, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Selasa (17/9)
 
Demikian hal ini disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya dalam keterangan persnya di sela-sela mendampingi kunjungan kerja Kasad di Kota Jayapura.
 
"Jadi Mayjen TNI Herman Asaribab, menjabat Pangdam dua kali, yaitu Pangdam XII/Tanjunglura dan saat ini menjabat Pangdam XVII/Cenderawasih yang wilayah tanggung jawabnya meliputi Provinsi Papua," kata Candra.
 
Mayjen TNI Herman Asaribab, merupakan putra asli Papua, lahir di Jayapura 10 Juni 1964. Lulusan Akademi Militer tahun 1988 dan Lemhannas tahun 2014 tersebut, kaya akan pengalaman tugas dan telah menempati sejumlah jabatan penting, diantaranya Pa Sahli TK III Bid. Banusia Panglima TNI (2017), Kasdam XVII/Cenderawasih (2015), Wadan Seskoad (2015), Wadan Pussenif Kodiklatad (2015), Danrem 172/Pwy Kodam XVII/Cenderawasih (2013), Dirbinsen Pussenif Kodiklatad (2011), dan Danbrigif 20/IJK Dam XVII/Cenderawasih.
 
"Hal tersebut juga menunjukkan bahwa di organisasi TNI/TNI AD setiap prajurit memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk mengembangkan pendidikan, karier, prestasi dan menempati posisi strategis, tanpa adanya diskriminasi," ungkapnya.
 
Candra menambahkan bahwa serah terima jabatan di lingkungan TNI merupakan suatu hal yang lazim, sebagai salah satu bagian dari dinamika pengembangan kemampuan kepemimpinan, manajemen dan profesionalisme keprajuritan dalam rangka optimalisasi pencapaian tugas pokok TNI AD.

Baca juga: Mendamba perdamaian di Tanah Papua Barat

Baca juga: Peneliti: Istana presiden di Papua cerminkan tujuh wilayah adat

Baca juga: Peneliti: Dana pusat ke Papua besar hanya beredar di tingkat elite
 
"Sertijab Pangkotama kali ini dilaksanakan di Makodam XVII/Cenderawasih, sekaligus dalam rangka kunjungan kerja Kasad serta memberikan pengarahan kepada anggota dan Persit yang bertugas di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih," katanya.
 
Upacara Sertijab itu sendiri antara lain, ditandai dengan penyerahan Pataka Kodam XVII/Cen kepada Kasad dari pejabat lama dan selanjutnya diserahkan kepada pejabat baru, pengambilan sumpah jabatan, penandatanganan pakta integritas dan naskah Sertijab, pemasangan tanda pangkat, dan jabatan serta penyerahan tongkat komando oleh Kasad.
 
"Upacara Sertijab ini dimaksudkan untuk menandai beralihnya tugas dan tanggung jawab jabatan, dengan tujuan untuk menyampaikan penghargaan kepada pejabat lama serta memberi rasa tanggung jawab kepada pejabat baru," tambah Candra.
 
Kegiatan Sertijab yang dilaksanakan secara sederhana dan khidmat tersebut, antara lain dihadiri para pejabat dari Mabesad, Kapolda Papua, dan para pejabat jajaran Kodam XVII/Cenderawasih, serta Pengurus Daerah Persit KCK Kodam XVII/Cenderawasih.
 
Sebelumnya pada hari yang sama, kehadiran Kasad dan Ketua Umum Persit KCK Ny. Hetty Andika Perkasa beserta rombongan di Bandara Sentani Jayapura disambut oleh Pangdam XVII/Cenderawasih dan Istri beserta pajabat Kodam XVII/Cenderawasih dan dilanjutkan dengan tradisi adat Papua berupa pengalungan Noken, pemakaian topi dan tari-tarian adat Papua.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019