Pada tahun lalu terdapat sebanyak 11 ribu kecelakaan di Jatim
Surabaya (ANTARA) - Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Provinsi Jawa Timur masih tergolong tinggi yakni sekitar enam orang meninggal dunia setiap harinya, kata Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Polda Jatim, Kompol Dadang Kurnia.

"Sementara sesuai dengan data secara nasional sebanyak 85 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas setiap harinya," katanya  dalam kegiatan "safety riding" yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jatim di Surabaya, Sabtu.

Baca juga: Satu penumpang tewas dalam kecelakaan Tol Cawang
Baca juga: Korlantas Polri segera analisis keamanan Tol Cipularang


Oleh karena itu, pihaknya kepada berbagai pihak untuk bersama sama untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas ini.

"Dari segi usia, korban kecelakaan lalu lintas berada pada rentang 16 tahun sampai dengan 30 tahun," katanya.

Ia juga menyambut baik apa yang sudah dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jatim, dengan memberikan pelatihan "safety riding" kepada pekerja di sejumlah perusahaan di Jatim.

"Pada tahun lalu terdapat sebanyak 11 ribu kecelakaan di Jatim. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi kegiatan ini supaya bisa terus dikembangkan pada kesempatan berikutnya," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Dodo Suharto selaku Deputi Direktur Wilayah Jawa Timur mengatakan pada kegiatan itu pihaknya mengajak 320 peserta dari 98 perusahaan di Jawa Timur.

"Pelaksanaan pelatihan safety riding ini dilaksanakan sejak tanggal 7 sampai dengan 13 September 2019 dengan menggandeng MPM Motor Learning Centre Wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT) di Sidoarjo," katanya.

Ia juga memberikan alat pelindung diri (APD) berupa helm motor sebanyak 500 unit kepada tenaga kerja.

"Tujuan dilaksanakan pelatihan safety riding dan alat pelindung diri berupa helm motor untuk meningkatkan pemahaman akan keselamatan berkendara sebagai upaya menurunkan risiko kecelakaan kerja di jalan raya," katanya.

Melalui pelatihan ini diharapkan bagi peserta yang telah mendapatkan pemahaman safety riding dapat berbagi pengetahuan kepada rekan kerja di perusahaan.

"Ke depan program promotive preventive ini diharapkan bisa berkelanjutan sehingga semakin banyak tenaga kerja peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mendapatkan pelatihan safety riding dan alat pelindung diri helm motor," katanya.

Baca juga: Impian Khansa kejar pendidikan kandas di Tol Cipularang KM 91
Baca juga: Polisi sebut adik Boy William meninggal karena kecelakaan tunggal

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019