Jakarta (ANTARA) -   Duta Besar Mozambik untuk Indonesia Belmiro Jose Malate mengapresiasi kesempatan yang diberikan kepada perwakilan-perwakilan asing di Indonesia untuk ikut memberikan penghormatan terakhir bagi mantan presiden Indonesia BJ Habibie, yang mengembuskan nafas terakhir pada Rabu (11/9).

“Dari yang saya pahami, Habibie merupakan tokoh penting dalam memupuk demokrasi di Indonesia. Jadi kami punya kesempatan baik untuk ikut memberikan penghormatan baginya dan menghargai warisannya,” kata Dubes Malate saat dijumpai usai prosesi pemakaman almarhum BJ Habibie di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Kamis.

Malate mengatakan ia memahami peran penting Habibie dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia, terutama setelah mendengarkan kata sambutan Presiden Joko Widodo, sebagai Inspektur Upacara, dan pidato dari anak tertua Habibie, Ilham Akbar Habibie.

Malate mengaku tidak memiliki kedekatan khusus dengan Habibie. Meski demikian, dia mengingat keputusan yang Habibie pilih terkait Timor Timur.

“Kami mengingat peran Habibie terhadap Timor Leste. Saat itu, Mozambik sangat terlibat dalam urusan itu,” kata dia.

Presiden RI ke-3 BJ Habibie wafat pada usia 83 tahun di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada Rabu (11/9), pukul 18.05 WIB.

Pada prosesi pemakaman, selain Dubes Mozambik, tampak pula sejumlah duta besar dari negara-negara sahabat yang hadir, antara lain Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan, dan Kanada.

Baca juga: BJ Habibie wafat, ucapan duka datang dari Belanda, AS, Kanada, Qatar

Baca juga: BJ Habibie wafat, Australia dan Denmark sampaikan duka cita


Habibie Wafat - Warga Parepare mengenang BJ Habibie

  

 

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019