Jakarta (ANTARA) - Kejuaraan tarung bebas (MMA) internasional One Championship dengan tajuk One : Down of Valor bakal kembali tersaji Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, 25 Oktober dan dipastikan ada dua perebutan predikat juara dunia pada kelas yang berbeda.

Adalah juara dunia One Welterweight Zebaztian "The Bandit" Kadestam dari Swedia yang akan mempertahankan gelarnya melawan Kiamrian Abbasov dari Kyrgyzstan. Satu laga utama lagi adalah juara dunia One Lightweight Kickboxing Regian "The Immortal" Eersel dari Belanda dengan menghadapi rekan senegaranya Nieky "The Natural" Holzken, demikian dilansir One Championship, Kamis.

Kadestam menekuni muaythai sejak usia 12 tahun hingga kemudian memulai karir profesionalnya yang sukses dalam olahraga ini. Selanjutnya, ia menjelajahi disiplin bela diri lainnya, ketika berlatih di Gym Pancrase di Stockholm, dan juga melakukan perjalanan ke Thailand dan Filipina untuk mempertajam kemampuannya di bawah seniman bela diri terkenal Ole Laursen.

"The Bandit” bergabung dengan One Championship Mei 2017 dan merebut gelar juara dunia kelas welter pada November 2018. Saat ini Kadestam kembali ke tempat yang sama dimana ia memperoleh kemenangan untuk mempertahankan gelar kedua kalinya.

Begitu juga dengan Abbasov. Juara kelas welter GP itu dibesarkan oleh seorang ibu tunggal di kampung halamannya di Bishkek, ibu kota Kyrgyzstan. Di sana, ia memulai perjalanan seni bela diri dengan gulat Yunani-Romawi, dan kemudian menambahkan tinju ke dalam persenjataan bela dirinya. Sekarang dia menantang Kadestam untuk gelar huara dunia One Welterweight.

Dalam laga utama tambahan, Eersel akan mempertahankan One Lightweight Kickboxing World Championship melawan Holzken dalam pertandingan ulang antara sesama superstar kickboxing Belanda.

Eersel mewakili Camp Sityodtong Amsterdam Muaythai yang terkenal. Dia telah menunjukkan kemampuan dirinya sebagai juara dunia Lion Fight Super Middleweight dan juara dunia MFC Kickboxing. Dia pertama kali memulai perjalanan seni bela dirinya dengan berlatih taekwondo pada usia delapan tahun.

Setelah mengalami kesuksesan dalam kompetisi taekwondo serta kickboxing amatir, Eersel memutuskan untuk menjadi profesional, dan sejak itu menorehkan rekor kesuksesan yang luar biasa. Mei lalu, Eersel menorehkan kemampuan spektakuler dengan menggulingkan Holzken melalui pertarungan lima ronde untuk kemudian merebut gelar kickboxing. Sekarang dia akan mempertahankan sabuknya untuk pertama kalinya melawan Holzken dalam pertarungan ulang.

Sedangkan Holzken merupakan juara dunia kickboxing beberapa kali yang mulai bertinju pada usia 10, kemudian mengembangkan keterampilannya untuk menambahkan kickboxing dan muaythai ke dalam portofolionya. Dia berkompetisi secara rutin dalam ketiga disiplin ilmu, mengumpulkan lebih dari 100 kemenangan gabungan dalam perjalanannya di kejuaraan Belanda dan Eropa, serta beberapa gelar dunia.

Selain perebutan predikat juara dunia One, pada kejuaraan internasional itu juga mempertemukan jagoan tuan rumah yang merupakan pegulat freestyle Eko Roni Saputra yang mencari kemenangan pertamanya sebagai seniman bela diri campuran profesional. Petarung asal Kalimantan Timur itu akan menantang Kaji “Alpha” Ebin asal Filipina.

Tidak hanya itu. Bintang seni bela diri wanita papan atas Indonesia Priscilla Hertati Lumban Gaol mengincar kemenangan kedua secara beruntun saat ia dijadwalkan menghadapi petarung asal Myanmar, Bozhena Antoniyar.

Baca juga: Priscilla raih kemenangan meski cedera sebelum pertandingan

Baca juga: Zebaztian bidik juara One berbekal pengalaman kalah

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019