Jakarta (ANTARA) - Calon Pimpinan (Capim) KPK Lili Pintauli Siregar berkomitmen memperbaiki pola komunikasi lembaga anti korupsi tersebut dengan lembaga lain, khususnya Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Bahkan para anggota LPSK yang terpilih sekarang belum bisa bertemu dengan pimpinan KPK. Saya sepuluh tahun di LPSK juga kesulitan," kata Lili dalam uji kelayakan capim KPK di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Lili yang merupakan mantan Wakil Ketua LPSK menceritakan saat dirinya menjadi pimpinan lembaga itu mengaku sangat sulit berkomunikasi dengan lembaga KPK.

Ketika LPSK ingin melakukan perlindungan saksi terhadap para tersangka, namun tidak bisa karena ketidakterbukaan KPK.

Baca juga: Pansel capim KPK dalami peran Lili Pintauli saat masih di LPSK
Baca juga: Pengamat ingatkan waspadai capim pendukung revisi UU KPK
Baca juga: Komisi III gelar uji kelayakan capim KPK


Lili menceritakan dirinya pernah melakukan inisiatif melakukan perlindungan saksi di salah satu kasus yang ditangani KPK, yaitu dengan mencari alamat dan nomor saksi tersebut.

Namun, menurut dia, ketika berkomunikasi dengan KPK, tanggapan lembaga tersebut sangat berbeda karena menanyakan hal yang tidak diduganya.

‎"Kita mendapatkan akses dan alamat yang tidak diberi KPK. Saat kita berkomunikasi dengan KPK, mereka katakan 'Anda dapat darimana?'. Kalau seperti itu susah berkolaborasi dengan KPK," katanya.

Dia berjanji apabila dirinya menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023, akan memperbaiki komunikasi tersebut sehingga perlindungan para saksi yang ada di KPK bisa terpenuhi.

Dari sisi internal KPK, Lili menilai belum melihat pimpinan KPK turun memantau proses penyidikan dan penyelidikan karena penanganan langsung bisa dilakukan pimpinan dalam sebuah kasus.

‎"Bolehkan pimpinan KPK turun ke bawah, mulai tingkat penyidikan, penyelidikan, saya ingin melihat itu. Saya ingin melihat turun ke bawah harus tanpa melalui deputi‎," ujarnya.

Namun Lili juga mengapresiasi kinerja KPK yang ada saat ini. Misalnya dari sisi pencegahan sudah berjalan seperti di daerah Tangerang Selatan, yaitu masyarakat mulai terjun langsung mencegah korupsi.

Karena itu. dia menilai pencegahan yang dilakukan KPK bisa terus dijalankan karena menjadi bagian penting di lingkungan masyarakat.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019