Mereka secara tidak langsung menjadi duta pariwisata, semua orang bisa menjadi duta pariwisata
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata mengharapkan generasi milenial Indonesia yang suka mencari pengalaman baru, termasuk wisata petualangan dapat mempromosikan destinasi-destinasi wisata di dalam negeri.

"Kami terus mendorong milenial Indonesia agar sebelum bepergian keluar negeri, jalan-jalan dulu ke dalam negeri untuk eksperimen sehingga mempromosikan wisata lokal," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani di sela seminar ASEAN Marketing Summit, di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, secara tidak langsung generasi milenial memiliki karakter yang mendukung proses promosi suatu tempat wisata. Milenial cukup aktif dan rutin menggunakan media sosial.

"Mereka secara tidak langsung menjadi duta pariwisata, semua orang bisa menjadi duta pariwisata," ucapnya.

Ia menambahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo juga telah menggencarkan pembangunan infrastruktur yang tentunya akan berdampak pada sektor pariwisata.

Menurut dia, keterbatasan aksesibilitas menuju destinasi seringkali menjadi salah satu kendala bagi pengembangan pariwisata di daerah.

Di tempat sama, Founder & Chairman MarkPlus, Inc, Hermawan Kertajaya menilai berkembangnya sektor pariwisata akan mendorong aktivitas perdagangan dan investasi menjadi lebih baik.

"Pariwisata merupakan 'gate opener', bagi sektor perdagangan dan investasi," katanya.

Menurut dia, suatu daerah akan berkembang ekonominya jika sektor pariwisatanya maju. Dampak selanjutnya dari kemajuan pariwisata akan terasa pada produk -produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang akhirnya mengundang investor untuk berinvestasi.

"Kalau suatu daerah tidak bisa menarik atau mengembangkan pariwisata maka produk lokal susah dijual dan susah menarik investasi. Rugi kalau pariwisata tidak dijadikan 'gate opener'," ucapnya.

Ia menilai peran pemerintah untuk mendorong pariwisata sudah cukup kuat untuk menarik wisatawan mancanegara melalui branding "Wonderful Indonesia", lalu mendukung perusahaan startup berkaitan pariwisata serta pembangunan infrastruktur.

Dalam Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 pemerintah telah menyatakan komitmennya untuk memprioritaskan pembangunan empat destinasi wisata secara lintas sektor dan terintegrasi. Destinasi pariwisata tersebut meliputi Danau Toba, Candi Borobudur, Labuan Bajo, dan Mandalika.


Baca juga: Menpar berharap generasi milenial gerakkan pariwisata
Baca juga: Dengan komik, Kemenko Kemaritiman ajak milenial berwisata
Baca juga: Wisata kapal pesiar makin digandrungi generasi milenial

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019