APEC sebagai organisasi kerja sama ekonomi di Kawasan Asia Pasifik harus dapat beradaptasi
Jakarta (ANTARA) - Indonesia mendukung visi APEC ke depan yang harus menjadi penjuru dalam memajukan kesejahteraan berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya yang memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan tingkat Pejabat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) ke-3 di Puerto Varas, Chile, 29-30 Agustus 2019.

“Untuk itu, APEC sebagai organisasi kerja sama ekonomi di Kawasan Asia Pasifik harus dapat beradaptasi, agar dapat terus menjadi pemimpin dalam mencari solusi Bersama di tingkat regional dan global,” kata Desra lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Senin.

Dihadapan 20 ekonomi anggota APEC lainnya, Indonesia menyampaikan bahwa sebagai di masa depan, tantangan dan hambatan yang dihadapi ekonomi-ekonomi di kawasan akan sangat berbeda dengan yang ada saat ini.

Indonesia selalu berperan aktif dalam diplomasi ekonomi di forum APEC, antara lain melalui inisiatif terkait peningkatan akses pasar untuk produk perikanan, pertanian, dan kehutanan; serta meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tertinggal melalui teknologi digital. Inisiatif Indonesia tersebut telah berhasil disepakati dan mendapat pembiayaan dari APEC.

Pada pertemuan tersebut, Indonesia juga menyampaikan bahwa kerja sama ekonomi di Kawasan Asia Pasifik hanya dapat berjalan apabila kalangan swastanya menyadari dan mengambil manfaat yang optimal dari kerja sama APEC.

Untuk itu, Desra mengapresiasi apa yang telah dikerjakan kalangan dunia usaha yang tergabung dalam APEC Business Advisory Council (ABAC), dalam mendorong kerja sama antar kalangan dunia usaha di Asia Pasifik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masing-masing ekonomi.

Selain itu, diselenggarakan juga Pertemuan ke-5 Menteri APEC di Bidang Ketahanan Pangan (APEC 5th Food Security Ministerial Meeting/FSMM) yang dihadiri oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementan.

Delegasi Indonesia menyampaikan pentingnya dilaksanakan regenerasi petani melalui program petani milenial, transfer teknologi pertanian, serta pelatihan bidang pertanian di antara ekonomi-ekonomi APEC.

Rangkaian Pertemuan Pejabat Tinggi APEC ke-3 diselenggarakan pada tanggal 29-30 Agustus 2019 terdiri dari berbagai pertemuan teknis, yang turut dihadiri oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, dan instansi terkait lainnya.

KTT APEC berikutnya direncanakan akan diselenggarakan di Santiago, Chile, pada tanggal 16-17 November 2019.

Diketahui, APEC merupakan forum kerja sama antara 21 ekonomi di Asia Pasifik yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui perdagangan dan investasi. Indonesia ikut mendirikan APEC tahun 1989, menjadi pemrakarsa Bogor Goals tahun 1994, serta kembali menjadi ketua APEC tahun 2013.

Baca juga: Indonesia dukung penyederhanaan prosedur perdagangan internasional
Baca juga: Indonesia dorong penguatan sistem perdagangan WTO


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019