Kita bersyukur karena pejabat daerah dan tokoh masyarakat cepat bertindak dan mengambil langkah konstruktif dalam rangka menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
Surabaya (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul mengapresiasi upaya kepala daerah cepat mengambil inisiatif untuk meredakan gejolak di Papua.

"Kita bersyukur karena pejabat daerah dan tokoh masyarakat cepat bertindak dan mengambil langkah konstruktif dalam rangka menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.

Tidak lama setelah terjadi peristiwa kerusuhan di Manokwari, sejumlah kepala daerah langsung secara tulus meminta maaf, antara lain Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini hingga Wali Kota Malang Sutiaji.

Selain permintaan maaf para kepala daerah, imbauan dari Gubernur Papua agar masyarakat tetap tenang telah mempercepat meredakan gejolak yang timbul akibat insiden antara warga dan Mahasiswa Papua di Surabaya serta Malang tersebut.

Aparat keamanan juga dinilai cukup cepat dalam melokalisir kericuhan sehingga aksi massa tidak sampai menimbulkan kerusakan lebih jauh lagi.

Gus Ipul mengatakan, insiden Papua merupakan bentuk kesalahpahaman antaranak bangsa yang tidak perlu diperpanjang lagi, tapi justru harus segera disudahi sehingga persatuan bangsa tetap terjaga.

"Terus terang saya prihatin ada kesalahpahaman yang membuat situasi tidak kondusif. Kejadian semacam ini harus segera disudahi. Mari bersama tetap menjaga tali persaudaraan antarsesama anak bangsa dan memelihara persatuan," ucapnya.

Terkait insiden kesalahpahaman antara mahasiswa Papua dan masyarakat di Surabaya dan Malang, Wagub Jatim periode 2009-2019 tersebut juga berharap aparat keamanan segera mengusutnya hingga tuntas.

Gus Ipul juga meminta semua pihak bisa menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini pada aparat penegak hukum.

"Saya mengajak agar semua pihak menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya pada penegak hukum. Yang salah diproses sehingga tidak terjadi lagi insiden seperti ini," ujarnya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019