Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Supian Hadi mengapresiasi dan mendukung penuh polisi di sana yang makin gencar memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di daerah itu.

"Kami berterima kasih kepada Polres Kotawaringin Timur dan jajarannya yang terus gencar memberantas narkoba. Kalau memang pelaku harus ditembak, tembak saja. Dia telah merugikan dan merusak generasi muda kita," kata Supian di Sampit, Selasa.

Ia menyadari potensi Kabupaten Kotawaringin Timur yang membuat daerah ini juga dilirik para jaringan narkoba. Kabupaten Kotawaringin Timur yang mudah diakses melalui semua jenis transportasi, memiliki jumlah penduduk dan peredaran uang tertinggi di Kalimantan Tengah, menjadi sasaran bagi penjahat peredaran barang haram itu.

Supian mengapresiasi karena polisi tidak pernah surut memberantas narkoba. Setiap pekan, ada saja pelaku narkoba yang berhasil ditangkap.

Juga baca: Gerebek Kampung Narkoba di Medan, polisi tangkap delapan orang

Juga baca: Polisi waspadai masuknya narkoba melalui Pelabuhan Pomako

Juga baca: Tiga terdakwa narkoba Bengkalis dituntut mati

"Bahaya narkoba sangat luar biasa. Bukan saja terhadap kesehatan, tetapi juga bisa menghancurkan masa depan masyarakat dan generasi muda kita kedepannya. Ini harus sama-sama kita cegah dan kita lawan," kata Supian.

Sementara itu Kepala Polres AKBP Mohammad Rommel menegaskan mereka tidak akan gentar untuk terus melawan dan memberantas peredaran serta penyalahgunaan narkoba. Dia meminta dukungan masyarakat untuk melaporkan jika mengetahui ada kegiatan terkait narkoba.

"Saya tegaskan, tidak ada ruang bagi peredaran gelap narkoba di Kotawaringin Timur. Mari kita lindungi masyarakat dan anak cucu kita dari narkoba. Masyarakat jangan takut melapor. Identitas pelapor pasti akan kami rahasiakan," tegas Rommel.

Rommel menegaskan mereka hingga di tingkat Polsek akan terus gencar memberantas narkoba. Dalam sepekan lalu, pihaknya mengungkap delapan kasus narkoba dengan delapan tersangka dan barang bukti shabu-shabu seberat 166,5 gram. Para tersangka ada yang merupakan jaringan yang sama, namun ada pula yang terpisah.

"Ini terus dikembangkan, mudah-mudahan dapat tersangka lain. Kami mohon partisipasi dan kerjasama masyarakat. Setiap informasi pasti kami tindak lanjuti," kata Rommel.

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019